Mohon tunggu...
Dimas Sadiman
Dimas Sadiman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis dan peduli dengan berbagai konten lokal. Saat ini sebagai owner dari penerbit anugrah jaya Palembang. Ketua IKAPI Sumsel, dan menulis diberbagai penerbit mayor

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada Sumsel, Siapa Peduli Pendidikan?

8 April 2024   17:42 Diperbarui: 8 April 2024   17:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sumatera Selatan sebagai 5 provinsi terbesar di Indonesia, tahun 2024 akan melakukan  pilkada serentak. Termasuk beberapa kabupaten kota. Sudah muncul pasangan Mawardi Yahya--Harnojoyo yang diketuai oleh Syarial Oesman. 

Mawardi yang sebelumnya berpasangan dengan Herman Deru, sekarang menjadi anggota parpol Gerinda, berpindah dari Golkar. Bupati OI dua periode ini mempunyai basis masa yang kuat. 

Demikian juga Harnojoyo, wali kota dua periode ini mempunyai basis masa yang kuat. Kemungkinan pasangan ini akan  diusung oleh Gerindra dan Demokrat, meskipun di Gerindra masih ada tokoh Edi Santana Putra, yang diisukan berpasangan dengan Herman Deru. 

Sebagai DPW Nasdem, tentu Nasdem kembali akan mencalonkan Herman Deru, untuk maju kembali. Herman Deru, diuntungkan karena sebagai gubernur yang terakhir. Peluangnya juga paling besar. 

Muncul juga Heri Armalindo berpasangan dengan Popo Ali. Juga mempunyai basis masa yang harus diperhitungkan. Apalagi Heri Armalindo membawa visi dan misi, Alex Noerdin "Sekolah Gratis". 

Jauh jauh hari dukungan terhadap Heri Armalindo juga "diisukan" dari Alex Noerdin. Kemungkinan akan diusung oleh Partai Golkar. Golkar peraih anggota DPRD Sumsel terbesar, kemungkinann tetap akan menjadi primadona pilihan. 

Masih belum terdengar tokoh dari PDIP, PKB, PKS, belum memunculkan nama calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur. 

Sebagai politisi senior, Syarial Osman, Mawardi Yahya dan Harnojoyo sudah memperhitungkan dan menyiapkan perahu untuk pencalonannya. 

Perhitungan elektoral tokoh, asal daerah, partai politik menjadi persiapakan penting untuk dapat memenangkan pilkada Sumsel. Tentu "ponjen" karena Pilkada Gubernur membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 

Gambaran Pilkada petanya berbeda dengan pilpres. Psikologi dan suasana kebatinan masyarakat terhadap para calon juga berbeda. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan penulis akan lihat, manakah yang akan memberikan solusi terbaik untuk pendidikan.

Bukan sekedar sekolah gratis, tetapi kesempatan dan hak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, kesempatan dan kesetaraan bagi semua, pemerataan pendidikan di seluruh Sumsel, dan kesejahteraan para pekerja di dalamnya yaitu pendidik dan tenaga kependidikan. 

Karena pendidikan merupakan kunci dalam memajukan SDM Sumsel untuk dapat mengelola SDA Sumsel yang luar biasa. Persaingam pilkada Sumsel 2024 akan berlangsung keras dan ketat. 

Kemungkinan hanya akan diikuti oleh Tiga pasangan calon yaitu poros Golkar, Gerindra, dan Nasdem. Partai lain  kemungkinan akan berkoalisi dengan ketiga poros tersebut. Mengingat waktu pendaftaran hanya tinggal menunggu bulan, dan usai lebaran akan ada deklarasi dua pasangan calon yang lain. 

Semakin cepat deklarasi dan penyampaian  isi dan misi semakin baik mengingat waktu  tidak lebih dari 8 bulan. Persiapan yang sangat mepet apalagi setelah partai politik bertarung di Pemilu yang sudah banyak menghabiskan tenaga dan energi. 

Perlu nafas dan kekuatan yang kuat dan panjang bagi partai politik untuk dapat memenangkan pilkada Sumsel.  Semoga akan terpilih yang benar benar peduli dunia pendidikan Sumsel. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun