Sedangkan, kabinet Merah Putih terdiri dari total 109 anggota, yang mencakup 48 menteri, 5 pejabat setingkat menteri, dan 56 wakil menteri. Jumlah ini merupakan yang jumlah terbesar sejak Kabinet Dwikora di era Sukarno, yang menunjukkan pendekatan lebih kompleks dan kemungkinan menambah beban pada segi birokrasi. Selain struktur, fokus program kerja pun memiliki perbedaan. Â Â Â Â Â Â Â Â
Kabinet Indonesia maju  meprioritaskan pembangunan infrastruktur pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Sehingga program-programnya berfokus pada penciptaam lapangan kerja, meningkatkan kualitas Pendidikan, dan kesehatan masyarakat.Â
Sementara Kabinet Merah Putih menekankan pada swasembada pangan sebagai prioritas utama untuk menghadapi ketidakpastian global, fokus pada program gizi untuk anak-anak dan ibu hamil, serta penguatan sektor pertahanan dan penegakan hukum. Perbedaan kedua program kerja juga dapat dilihat dari segi pendekatan terhadap kebijakan ekonomi.Â
Kabinet Indonesia maju mengedepankan reformasi ekonomi yang berkelanjutan dengan penekanan pada investasi asing dan dosmetik serta pengelolaan anggaran yang efisien. Kemudian berupaya untuk menciptakan suasana investasi yang kondusif melalui penyederhanaan regulasi.Â
Berbeda dengan sebelumnya pendekatan kebijakan ekonomi pada kabinet merah putih mengambil pendekatan yang lebih agresif dalam pengembangan sektor pertanian dan pangan serta menargetkan peningkatan investasi melalui pembentukan kemeterian baru dan pemecahan kementerian yang ada dibentuk untuk meningkatkan fokus pada masing-masing.Â
Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan Kabinet Merah Putih mengambil pendekatan yang lebih luas dalam hal struktur dan fokus kebijakan, sementara Kabinet Indonesia Maju lebih menekankan efisiensi dan fokus pada pemulihan ekonomi. Dengan demikian, masing-masing kabinet memiliki strategi unik untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.
   Dibalik perbedaan itu, tentu program kerja pada kabinet Indonesia maju memberikan dampak yang baik untuk bangsa ini dengan memiliki kelebihan-kelebihan, diantaranya meningkatkan akses Pendidikan, pelatihan vokasi, dan pengembangan bakat di bidang teknologi.Â
Upaya ini dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan era digital. Kabinet Indonesia maju juga kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merupakan salah satu fokus utama program kerja era Joko Widodo.Â
Pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, mendukung distribusi barang, serta memperkuat sektor pariwisata. kabinet ini juga berusaha mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup rakyat.Â
Program-program seperti bantuan sosial, subsidi pangan, dan pengembangan UMKM merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Kelebihan-kelebihan tersebut menunjukkan bahwa Kabinet Indonesia Maju berupaya untuk menciptakan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Melalui fokus pada SDM, penyederhanaan regulasi, pembangunan infrastruktur, transformasi ekonomi, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, kabinet ini berkomitmen untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.