PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara agraris yang bergelut pada sektor pertanian meliputi: tanaman pangan hortikultura dan tanaman perkebunan. Tanaman hortikultura merupakan bahan pangan yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia, seriring berjalanya waktu tepat di era 4.0 Pertanian di Indonesia saat ini sudah mengalami pembangunan dan perkembangan serta mulai menerapkan budidaya pertanian berkelanjutan, hal ini ditujukan tanpa harus merusak ekologi yang ada.Â
Di Indonesia sendiri memiliki salah satu sektor yang banyak di budidayakan yaitu sub sektor hortikultura melihat progres kedepannya sektor ini sangat menjanjikan bagi para petani Indonesia contohnya seperti komoditas  jeruk. ( Hakim 2017)
Menurut Ashari dkk. (2014), komoditas jeruk banyak  dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman jeruk merupakan salah satu komoditas unggulan dalam sub-sektor hortikultura yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Komoditas jeruk dapat tumbuh dan berkembang di beberapa daerah, masing-masing komoditas jeruk tersebut mempunyai spesifikasi dan kriteria tersendiri yang dipengaruhi oleh faktor perbedaan iklim dan lingkungan.Â
Tanaman jeruk  termasuk tanaman tahunan karena dapat hidup dan berproduksi sepanjang tahun. Tanaman jeruk  merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai sumber gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa negara. Besarnya kontribusi komoditas jeruk  dalam meningkatkan pendapatan dipercaya dapat menumbuhkan sentra pengembangan jeruk baru. Ketersediaan jeruk, baik dari segi mutu maupun produktivitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi sebuah kewajiban yang harus dipenuhi dalam era 4.0.Â
Peningkatan produksi jeruk nasional perlu terus ditingkatkan agar keseimbangan permintaan dan pendapatan dapat tercapai akan tetapi tidak seluruhnya usaha jeruk berjalan dengan lancar banyak keluhan yang dihadapi oleh para petani jeruk akan harga buah jeruk melonjak turun dikarenakan beberapa permasalahan yaitu: terjadinya panen raya secara bersamaan, keterbatasan sarana dan prasarana hal ini mengakibatkan harga dan pendistribusian buah juruk belum terarah sepenuhnya.
PEMBAHASAN
Permasalahan yang pertama dialami oleh para petani jeruk yaitu: panen raya tanaman jeruk dimana seluruh daerah sedang malakukan proses panen jeruk secara serentak. Panan raya merupakan suatu masalah yang cukup berat dihadapi oleh para petani jeruk di Indonesia karena berpengaruh terhadap harga dari buah jeruk tersebut menjadi turun secara drastis.Â
Menurunya harga buah jeruk yang seperti tidak ada hasilnya membuat petani menjadi kecewa akibat hal ini harga jeruk menjadi 3000Rp/Kg maka dari itu pentane jeruk merasa tidak rela menjual hasil produksinya lebih baik mereka timbun hasil produksi mereka, karena menurut petani jeruk harga yang di minta oleh pengepul tidak sebanding dengan hasil jerih payah mereka menghasilkan produksi buah jeruk. (Nurasa dan Dewi 2008).
(Menurut Kurniawan 2015). Permasalahan yang kedua yaitu: Kurangnya sarana dan prasarana untuk pendistribusian  jeruk  sedikit terhambat.  Pentingnya sarana seperti truck pengangkut produksi jeruk untuk lebih mengoptimalkan pendistributian dipasar-pasar atau beberapa daerah lain yang berpotensi.Â
Sarana distribusi yang terbatas hanya mebuat jeruk tertuju di daerah  atau pasar yang dekat dengan lahan pertanian, yang menyebabkan penumpukan buah dan penurunan harga, hal ini menyebabkan menurunya kualitas buah jeruk jika terlalu lama di timbun pasa satu tempat membuat pemasukan perekonomian para petani jeruk dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya kurang.
Melihat beberapa permasalahan diatas menyikapi hal di atas sangat penting demi kesejahteraan para petani jeruk di Indonesia dengan dukungan upaya kebijakan dari pemerintah mengenai standar harga jual buah jeruk di Indonesia dengan memberikan harga tetap terhadap penjualan buah jeruk sehingga pihak pengepul tidak semena- mena mebeli harga yang cukup rendah.
Kemudian Dengan dukungan infrastruktur yang memadai karena petani jeruk pada umunya terendala dengan transportasi maupun komunikasi agar produksi buah jeruk dapat mengalir secara efektif tanpa harus terhenti. Bila dukungan infrastruktur berjalan dengan baik maka proses pendistribusian buah jeruk hingga pemasaran buah jeruk akan berjalan dengan lancar sampai ke tangan konsumen dengan kualitas buah yang memadai. Dukungan infrastruktur sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap investasi kesejahteraan petani kedepannya. ( Posumah 2015)
Salah satu solusi dalam menikapi hal ini, sebaiknya petani jeruk lebih melihat sisi waktu panen buah jeruk agar tidak bersamaan yang menyebabkan penumpukan buah jeruk. Kemudian dapat melakukan proses budidaya jeruk berbeda dengan para petani lain agar dapat melengkapi kebutuhan pasar setiap bulannya tanpa harus menunggu panen raya terjadi.
KESIMPULAN
Di Indonesia buah jeruk sangat di minati oleh para konsumennya dari segi manfaat, citra rasa dll. Sehingga banyak permintaan pasar yang melonjak. Akan tetapi ada hal yang membuat harga buah jeruk menjadi menurun akibat petani jeruk panen secara serentak sehingga pasar tidak mampu menampung hasil produksi buah jeruk serta kuranya transportasi yang di miliki oleh para petani jeruk. Akan hal ini adanya campur tangan maupun bantuan dari pemerintah mampu membuat perubahan bagi petani jeruk  dari segi perekonomian para petani jeruk dan keluhan yang dialmi petani jeruk di Indonesia.
Sumber Refrensi:
Â
Ashari, H., Z. Hanif, dan A. Supriyanto. 2014. Kajian Dampak Iklim Ekstrim Curah Hujan Tinggi (La-Nina) Pada Jeruk Siam (Citrus nobilis var Microcarpa) di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Lumajang. Agro Science. 2(1): 51-55.
Hakim, A. R. 2017. Pembangunan Pertanian Memerlukan Arah Baru. Agrisilvika. 1(1): 29-36.
Kurniawan. A. D. 2015. Memuliakan Jeruk Sulawesi dengan Peningkatan Efisiensi Transportasi Multimoda.
Nurasa. T., Deri. H. 2008. Analisi Usaha Tani dan Keragaan Margin Pemasaran Jeruk di Kabupaten Karo. Jurnal Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Kebijakan Pertanian.
Posumah. F. 2015. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol 15 No. 2
https://tanamanmart.com/produk/jual-bibit-jeruk-santang/
penulis: Dimas Ristian Putra
#EkonomiPertanian
#FakultasPertanianUniversitasJember
#TraditionOfExcellence
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H