6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Pengambilan keputusan yang tepat tentu dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman karena semua pihak yang terlibat dalam kondisi tersebut tidak merasa dirugikan oleh keputusan yang dibuat pemimpinnya. Prosedur pengambilan keputusan yang mengakomodir banyak pertimbangan dan pandangan dari berbagai sisi tentu saja akan melahirkan sebuah keputusan yang baik. Keputusan yang baik tentu saja akan berimbas terhadap tumbuhnya kepercayaan dari semua pihak dan dengan kepercayaan itu lah lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman itu tercipta. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula hal ini dapat disesuaikan dengan situasi kasus yang terjadi dengan berdasar kepada nilai--nilai kebajikan yang diyakini saat keputusan yang di ambil dirasa sudah tepat. Maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang ada di lingkungan saya antara lain masih kurangnya pemahaman terkait paradigma dilema etika yang terjadi, pengetahuan yang digunakan hanya berdasarkan pemahaman-pemahaman yang berdasar kepada pengalaman yang dimiliki saja sehingga dalam pengambilan keputusan terkadang tidak dapat membedakan mana yang menjadi dilema etika dan mana kasus yang termasuk dalam bujukan moral. Perlu adanya perubahan paradigma seharusnya peradigma yang sesuai adalah benar lawab benar bukan benar lawan salah sehingga akan menghasilkan sebuah keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Tantangan yang paling berat adalah perbedaan pandangan dari lingkungan saya terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan dilema etika. Ada sebagian kelompok yang begitu kaku terhadap aturan dan disisi lain ada kelompok yang cukup permisif sehingga cenderung mengabaikan aturan dengan dalih berbasis pada hasil akhir. Apalagi jika berhubungan dengan kasus-kasus yang dianggap mencoreng nama baik sekolah, seringkali keputusan yang dibuat tidak berpihak kepada murid. Nah, mencari titik tengah dari 2 pandangan ini adalah tantangan tersendiri bagi kami.
8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid-murid kita adalah adanya diferensiasi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berdiferensiasi akan mampu mengakomodir kebutuhasn setiap murid sesuai dengan kodratnya masing-masing. Guru sebagai pemimpin pembelajaran memfasilitasi berbagai perbedaan potensi yang ada pada murid-muridnya dengan tujuan agar pembelajaran yang diberikannya dapat menuntun tumbuh kembangnya berbagai potensi tersebut. Murid-murid akan merasakan pembelajaran yang memerdekan dirinya. Ia akan merasa memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap berkembangnya potensi yang dimilikinya.
Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran, salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dan dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Sehingga akan tercipta merdeka belajar sesuai dengan potensinya yang berbeda-beda.
Â
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang terjadi termasuk juga masa depan murid. Oleh kerena itu perlu kehati-hatian dalam pengambilan keputusan dengan melakukan pengujian sesuai dengan langkah-langkah pengambilan keputusan serta disesuaikan dengan paradigma dan prinsip yang tepat. Keputusan seorang pemimpin pembelajaran yang memposisikan dirinya sebagai pendidik yang menuntun segala kodrat muridnya tentu saja akan mempengaruhi kehidupan atau masa depan mereka. Guru sebagai pemimpin pembelajaran akan menyadari betul dan melakukan berbagai upaya dalam menghadirkan pembelajaran yang berkualitas sesuai kebutuhan murid-muridnya di masa depan. Guru tak akan membuat keputusan-keputusan yang tidak berpihak kepada murid. Keputusan-keputusan dalam tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembelajaran sudah pasti tidak mempertimbangkan dirinya semata. Kehidupan dan masa depan muridnya lah yang akan jadi pertimbangan utamanya dalam mengambil keputusan.