Mohon tunggu...
Dimas RoyyanFirdaus
Dimas RoyyanFirdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Newbie yang mencoba menulis tentang Ilmu, Sosial, Budaya, dan Agama

I want to see a brief future

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasisme di Timur Tengah

31 Desember 2020   09:55 Diperbarui: 31 Desember 2020   10:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasisme, merupakan masalah sosial yang sudah lama ada di dunia. Dimanapun itu, di negara manapun pasti selalu terdapat isu rasisme. Termasuk di Indonesia. Merupakan sebuah hal yang miris apabila kita melihat sisi terdalam mengenai rasisme di negara kita ini. Isu rasisme yang paling begitu mencolok pada megara kita ini adalah mengenai saudara kita di Papua. Masyarakat rasis yang merasa bahwa dia paling hebat menjustifikasi seseorang hanya berdasarkan warna kulit saja. Mereka menganggap bahwa seseorang yang memiliki warna kulit lebih gelap daripada mayoritas warna kulit di Indonesia sebagai warga yang kurang harga dirinya dan selalu menjustifikasi kepada hal-hal yang negatif atau bersifat buruk. 

Namun jika saya melihat isu rasisme di Indonesia sangatlah jauh lebih baik daripada yang terdapat pada negara yang berada di timur tengah, salah satunya adalah Sudan dan Mesir. Dua negara di timur tengah ini memiliki tingkat rasisme yang lebih parah daripada yang ada di negara kita. Sampai parahnya, etnik yang memiliki kulit gelap seperti Nubia selalu dijadikan sebagai bahan candaan dan mirisnya dalam dunia hiburan, orang kulit hitam selalu dijadikan peran yang jelek seperti budak, PSK, pencuri, orang gila. 

Yang lebih parahnya lagi ada satu acara televisi dimana produser menggunakan orang kulit hitam sebagai peran yang melakukan hal yang menjijikkan, dan hal yang tidak pantas lainnya. Dan semua itu dilakukan oleh produser hanya untuk mendapatkan uang dengan cepat karena produser acara tv tersebut menggunakan minat masyarakat dalam menentukan komedi, yaitu rasisme. Rasisme selalu dianggap lucu oleh orang-orang yang kuat, orang mayoritas yang memilikii jumlah yang banyak. 

Efek negatifnya bagi masyarakat dengan kulit hitam adalah selalu mendapat hinaan di dunia nyata. Mereka di bully, diludahi, dibicarakan yang buruk-buruk dengan bahasa yang mereka tidak mengerti. Semua ini tidak akan berubah apabila pihak dari kulit hitam tidak menginginkan perubahan yang besar seperti yang terjadi di Amerika. 

Di Amerika, golongan orang kulit hitam melakukan aksi besar-besarannya untuk menunjukkan identitas mereka dan menginginkan perubahan agar kulit hitam tidak selalu ditindas oleh kulit putih. Harus terdapat perubahan dan keinginan yang kuat dari orang kulit hitam yang berada di timur tengah agar tidak selalu mendapatkan rasisme dalam kehidupannya. 

Merupakan hal yang memalukan dalam sejarah umat manusia mengenai rasisme yang terjadi. Kita sama-sama manusia, punya otak, punya mata, punya badan, tapi mengapa harus terdapat rasisme yang mana dapat kita hindari dan kita maklumi atas apa yang sudah terjadi di dunian ini. Semoga rasisme di dunia akan berakhir dan semoga umat manusia selalu berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun