Mohon tunggu...
dimas ramadhan
dimas ramadhan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat pertama di INSTITUT PERTANIAN BOGOR DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap dalam Sangkar

24 Desember 2014   07:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:35 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar terlihat, gelap menjauh, kemudian kubuka mataku

Hangatnya mentari pagi menyelimutiku

Seakan mengucapkan selamat pagi

Tanpa disadar… Kukepakan sayap ini

Sakit… tempat ini sungguhlah sempit


Cit cuit…

Tuan...Bermainlah denganku…

Tuan… Anda pergi kemana?

Awal kau memilikiku, kau mengatakan aku cantik,

Kau mengatakan , kau akan selalu bermain denganku,

Apakah kau mulai bosan denganku?


CIT CUIT!!! CIT CUIT!!!

Luas samudera, tinggi langit,

Sejuk angin, hangat mentari …

Itu semua hanyalah khayalan belaka ...

Aku ingin merasakannya dengan jiwaku, bukan hanya dengan mataku

Aku ingin melayang-layang diantara angin

Namun... Aku tak mampu,,,

Aku ada hanya untuk menyenangkan tuanku


Tetapi… apalah daya ini

Aku ingin seperti kawanku,

Melayang, bermain dengan bebas di udara, mengelilingi dunia…

Tuan… aku lelah… aku ingin bebas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun