Isu ini beredar bukan tanpa sebab, tapi juga dikaitkan dengan kuantitas dari kegiatan tawuran ini. Ditambah dengan tidak adanya korban dari tawuran ini dan hanya berlangsung sesaat. Tawuran akan selalu berlangsung ketika petasan dibunyikan yang menjadi tanda bahwa tawuran akan segera dimulai. Semua tersusun begitu rapih, dengan kesengajaan, yang membuat 'kegiatan' tersebut bisa berjalan dengan mulus.
Tercatat selama tahun 2022 kemarin, sudah terdapat 6 kali tawuran yang terjadi di Manggarai. Lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja yang berbeda dari tahun ini adalah pemicu yang ternyata hanya masalah sepele. Bukan masalah yang besar seperti halnya yang terjadi di tahun sebelumnya. Bermula dari sekelompok remaja yang nongkrong dan meledeki remaja lainnya. Kemudian timbul ketidaksukaan dan berakhir dengan aksi tawuran ini.
Sebelumnya masyarakat sempat melerai pertikaian, tapi karena sudah terlalu sering dan pemilihan lokasi yang terbilang strategis untuk tawuran, membuat warga memilih untuk membiarkan, semakin menambah kejanggalan dari tawuran ini. Apalagi isu jual beli 'barang' di kawasan sana sudah sangat menyebar, terutama di kawasan Berlan yang tidak jauh dari Manggarai.
Dengan beredarnya isu tersebut, membuat tawuran yang terjadi di Manggarai adalah sarana perdagangan agar tidak diketahui polisi. Dengan melibatkan peran aktif dari remaja dan tentunya ada embel-embel uang di dalamnya untuk ikut menciptakan kegaduhan di sekitaran Manggarai. Tidak ada lagi yang mereka inginkan selain uang, jika nyawa adalah satu-satunya hal yang mereka miliki.
Meski begitu, tidak semua warga Manggarai memiliki sifat yang sama. Terutama di dunia ini terlalu sulit untuk membedakan mana yang hitam dan mana yang putih, semua begitu semu untuk dibedakan. Hanya saja, para remaja mebutuhkan masa depan yang gemilang, supaya bisa berguna dimanapun mereka berada. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menjada titipan Tuhan yang entah didapat dengan rencana ataupun didapat karena celaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H