Mohon tunggu...
Dimas Rahmatullah
Dimas Rahmatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Film dan Musik merupakan hal pokok dalam hidup saya. Dengan menonton film dan mendengarkan musik, membuat saya lebih tenang. Saya adalah mahasiswa Pendidikan Sosiologi, yang membuat saya harus lebih senang membaca untuk mendapatkan informasi terkait fenomena sosial yang sedang terjadi lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Nabun", Budaya Buruk yang Belum Tersohor Tapi Berdampak Mayor

26 Oktober 2023   20:32 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:55 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SIMPULAN 

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa setiap kebudayaan tidak ada salahnya jika dihilangkan begitu saja dalam peradaban. Pasalnya, tidak semua kebudayaan yang ada di peradaban saat ini memiliki manfaat untuk manusia. Lalu, tidak semua kebiasaan yang dilakukan banyak orang, dapat dikatakan budaya.

Seperti halnya dengan budaya Nabun atau pembakaran sampah yang hingga saat ini masih terjadi di masyarakat. Nabun memang sebuah kebudayaan atau kebiasaan yang kerap dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan sampah dengan mudah. Namun, di balik sesuatu yang instan terdapat efek jangka panjang yang jauh berbahaya dari manfaat tersebut.

Budaya Nabun memiliki segudang dampak negatif yang menanti di masa depan. Seperti gangguan kesehatan, ketidakstabilan ekosistem, kualitas udara yang memburuk, semuanya akan kita rasakan di masa depan. Lebih parahnya lagi, tidak mengorbankan pelaku yang melakukan budaya Nabun, tapi orang lain yang tidak membakar sampah atau tidak tahu menahu juga ikut merasakan akibatnya.

Selain itu, dari pihak pemerintah juga diharapkan untuk segera mencari cara untuk mengatasi sampah yang terus-terusan menumpuk. Ditambah lagi dengan jumlah sampah setiap hariannya yang banyak, akan berakibat pada sampah yang tidak akan pernah ada habisnya. Sosialisasi di lingkungan masyarakat dirasa cukup untuk saat ini dalam menghalau terjadinya penumpukan sampah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Kepripedia, Tim. "Membakar Sampah Masih Tradisi." kumparan, March 20, 2019. https://kumparan.com/kepripedia/membakar-sampah-masih-tradisi-1550719409807128665.

Rahmayanti, Henita. "Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Dalam Menangani Polusi Udara Di Wilayah Perkotaan." Menara: Jurnal Teknik Sipil 2, no. 2 (2007): 21. https://doi.org/10.21009/jmenara.v2i2.7879.

Rohimah, Ira Siti, Achmad Hufad, and Wilodati Wilodati. "Analisa Penyebab Hilangnya Tradisi Rarangkn (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Kampung Cikantrieun Desa Wangunjaya)." Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development 1, no. 1 (2019): 17--26. https://doi.org/10.52483/ijsed.v1i1.2.

Faridawati, Detania, and Sudarti Sudarti. "Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Dampak Pembakaran Sampah Terhadap Pencemaran Lingkungan Desa Tegalwangi Kabupaten Jember." Jurnal Sanitasi Lingkungan 1, no. 2 (2021): 50--55. https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1088.

Asih, Sari. "Polusi Udara Dari Pemembakaran Sampah Ancam Lingkungan Dan Kesehatan." Rumah Sakit Sari Asih. Accessed October 26, 2023. https://www.sariasih.com/artikel/kesehatan/polusi-udara-dari-pemembakaran-sampah-ancam-lingkungan-dan-kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun