Mohon tunggu...
Dimas prayoga
Dimas prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fronliner

Hanya seorang biasa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perusahanmu Anda Mengalami Kesalahpengambilan Keputusan? Issue and Crisis Management adalah Kunci Penyelesaianya!

11 Februari 2023   10:53 Diperbarui: 11 Februari 2023   10:53 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Bagi sebuah perusahaan, manajemen krisis menjadi hal yang harus diterapkan untuk menjaga bisnis berjalan
baik. Pada dasarnya, krisis dapat datang kapan pun dan dalam wujud apapun, seperti contohnya pandemi
covid-19 yang berdampak akan terjadinya Resesi pada tahun mendatang.

Tanpa adanya sebuah manajemen yang baik, krisis akan menjadi musuh besar bagi perusahaan. Lalu, seperti
apa manajemen krisis itu? Dan bagaimana cara menangani krisis dengan efektif?

Muhamad Riki selaku Konsultan Komunikasi PT Sinergi Komunikasi Global menjelaskan Manajamen
Krisis merupakan proses mempersiapkan dan mengelola krisis yang bisa datang secara tidak terduga dan
mempengaruhi jalannya bisnis. Melalui langkah ini, perusahaan dapat mengurangi kerugian yang terjadi
dalam bisnisnya dan memulihkannya dengan cepat. Dalam menjalankan busnis, apapun dapat terjadi ke
depannya termasuk sebuah krisis. Krisis tidak hanya berupa materil tapi juga dalam bentuk lainnya. Secara
keseluruhan, sebelum ancaman itu datang maka perusahaan memerlukan manajemen krisis untuk
mengidentifikasi ancaman yang datang dan menentukan cara mengatasinya secara efektif.

Dalam menjalankan manajemen krisis, ada beberapa langkah yang harus diterapkan secara efektif :

1. Prakrisis : Fase ini berfokus pada pencegahan dan persiapan. Pencegahan berfokus untuk mencari
cara agar dapat mengurangi resiko yang dapat berujung krisis sedangkan Persiapan berfokus untuk
membuat rencana manajemen krisis, memilih anggota tim krisis manajemen hingga pelatihan
anggota tim.

2. Respons Krisis : Fase ini menjelakan untuk seluruh manajemen terkait dapat bertindak secara
langsung untuk merespon krisis yang terjadi. Dalam hal ini, peran seorang PR atau Konsultan
Komunikasi menjadi sangat penting daam merespon krisis dengan membantu dan mendampingi
proses penyampaian pesan yang akan disampaikan kepada khalayak luas.

3. Post Crisis : Setelah krisis selesai, perusahaan diharapkan dapat kembali menjalankan bisnisnya
seperti semula. Fase ini dibutuhkan untuk menjadi bahan evaluasi dan perhatian bagi perusahaan
untuk dapat memenuhi komitmen dalam mencegah dan mencari solusi persiapan yang lebih baik lagi
pada krisis di masa depan.

Manajemen krisis menjadi hal paling utama tapi jangan pernah dilupakan juga bahwa peranan praktisi
Komunikasi atau PR sangat penting dalam membantu proses penyelesaian krisis yang terjadi. Karena tidak
semua bagian dari Top Level Manajemen Perusahaan dapat berbicara kepada khalayak luas. Maka dari itu
saya ingin menyampaikan bahwa ada beberapa nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh seorang praktisi PR atau
komunikasi yaitu meliputi Cepat, Akurat dan Konsisten" penjelasan dari Lisa Ramadhanty selaku Direktur
PT Sinergi Komunikasi Global.

Dalam mengatasi krisis komunikasi, selain berpikir dengan tenang, ada 6 langkah efektif dalam mengatasi
krisis komunikasi perusahaan :

1. Bentuk Tim Krisis : Hal pertama yang harus dilakukan adalah membentuk tim krisis yang berfokus
untuk menangani keisis yang terjadi, menganalisa masalahnya, menentukan langkah yang perlu
diambil hingga melakukan evaluasi.

2. Tunjuk Juru Bicara : Komunikasi yang efektif menjadi hal yang krusial dalam mengatasi krisis
komunikasi. Sebuah perusahaan perlu menyiapkan seseorang yang pandai berbicara di depan publik
maupun media, memahami kondisi perusahaan serta masalah yang dihadapi.

3. Adakan Konferensi Pers : Tujuan konferensi pers dilakukan agar dapat mempercepat penyelesaian
krisis komunikasi dengan melakukan klarifikasi dan penyampain informasi. Perlu diperhatikan,
mengadakan konferensi pers memerlukan perencanaan dan pengetahuaan data secara menyeluruh.

4. Akui Kesalahan : Perusahaan akan lebih baik berbicara jujur kepada publik dan akui kesalahan yang
terjadi. Dibutuhkan permohonan maaf dari publik dan negosiasi yang baik untuk menarik kembali
simpati dari public.

5. Tekankan ASpek Positif Perusahaan : Track record positif yang dimiliki perusahaan menjadi peran
penting dalam mengembalikan reputasi perusahaan untuk jangka panjang.

6. Ubang Krisis Menjadi Kesempatan : Apabila krisis ditangani secara tepat, maka bisa menjadi
kesempatan baik bagi perusahaan. Sebagai contoh, kasus covid-19 yang terjadi hampir 3 tahun
belakangan menjadi ladang ekonomi besar bagi penyedia jasa kesehatan untuk memberikan
pelayanan antigen/pcr test.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun