Tangerang – Tumpukan sampah di kota Tangerang mencapai 20.000 ton per minggu yang menganggu aktvitas
warga. Tumpukan sampah yang berasal dari sampah warga tersebut diangkut oleh petugas hanya saat akhir
pekan untuk dibuang ke tempat pembuangan sementara di Sepatan, kabupaten Tangerang. Kumpulan sampah
yang menumpuk membuat aktivitas warga terganggy karena aroma busuk yang menyengat hingga akses jalan
warga menjadi susah.
“Minggu – minggu ini sih numpuk banget pak bisa sehari tuh 2,500 ton, biasanya sebagaian dibawa ke TPA
Rawakucing, nah kalo lagi numpuk gini biasanya tuh kita ngumpulin terus disetor ke bos limbah disini
biasanya kita jual-jualin sebagian ada juga dibawa ke masyarakat deket sini buat diolah lagi limbahnya” Kata
salah satu pengepul sampah plastik, Pak Rudy di Jalan sepatan, kabupaten Tangerang, Sabtu (28/01/2023).
Namun para pengepul ini tetap merasa tempat pembuangan sementara yang ada disini terlalu menumpuk
karena sampah ada kebanyakan dibawa dari pembuangan sampah liar yang berada di banyak perumahan disini
sehingga tertimbun dan menyebabkan bau yang tidak sedap.
“Duh ini kalo udah siang hari baunya bikin mual mas, kadang kita juga mau makan jadi ga berselera gara-gara
baunya ini terlalu menyengat, karna kan pasti apapun yang kita lakuin itu pasti menghasilkan sampah tapi
salahnya pengangkutanya itu kayanya harus lebih sering biar ga numpuk kaya sekarang ini” Kata salah satu
warga perumahan lebak wangi di Kota Tangerang, Ibu Tamara, Sabtu ( 28/01/2023)
Sampai sekarang volume sampah yang ada di Sepatan kabupaten tanggerang ini, diangkut bisa hampir 50 truk
setiap minggunya dan minggu ini bisa 60 sa,pai 70 truk karna volume sampah mengalami kenaikan, Di
harapkan masyarakat peduli terhadap lingkungan dan mulai mengurangi penggunakan plastik dimanapun itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H