Menjaga suatu daerah adalah sesuatu yang sudah menjadi keseharusan bagi para penduduk sekitar. Menjaga adalah suatu kegiatan seperti menunggu agar tidak hilang ke beberapa objek tertentu. Menjaga daerah sekitar seperti menjaga rumah, menjaga keakraban dengan tetangga, dan lain-lain.
Pada kesempatan saat ini saya diberi kegiatan menjaga yaitu menjaga malam alias ‘ngeronda’. Pada umumnya, jaga malam adalah kegiatan dimana setiap beberapa jam ada orang yang keliling untuk melihat situasi daerah mereka. Daerah yang saya jaga adalah daerah RT . 46 Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah.Â
Kami beranggotakan 4 orang yang jam operasinya dari jam 00.00 sampai 04.00. Sebenarnya kegiatan jaga malam ini tidak berat, karena hanya jalan-jalan dan menahan ngantuk. Kami juga memperhatikan orang yang keluar masuk dan menanyakan tujuan mereka masuk ke kawasan kami.Â
Tetapi biasanya kami menanyakannya pada jam 01.00 sampai 03.00 karena di jam 00.00 sampai 01.00 masih ramai orang keluar masuk. Kami juga mengingatkan para warga agar tetap memakai masker mereka walaupun hanya keluar di depan teras saja. Karena Pandemi Covid ini harus menjadi hal yang tidak bisa di anggap remeh. Pembagian dalam jaga malam ini juga sudah di atur sedemikian rupa oleh Pak RT setempat. Kita cukup mengisi data kapan waktu luang yang bisa kita berikan untuk jaga malam.
Jaga malam ini sendiri mencegah agar tidak terjadinya hal hal yang merugikan seperti pencurian, ribut antar penduduk kampung lain. Tujuannya yaitu menjaga keharmonisan. Manjaga keharmonisan antar berpenduduk juga termasuk mengabdi negara. Karena dari masalah hal kecil saja bisa membuat masalah menjadi besar  antar kampung. Maka dari itu jaga malam menurut saya memiliki peran yang kecil tapi hal baik yg di hasilkan dan hal buruk yg dicegah menjadi berarti.
Di dalam kegiatan jaga malam yang saya alami minggu lalu, lebih tepatnya tanggal 1 Juni 2021. Banyak sekali kegiatan mengobrol bersama kawan-kawan. Entah kenapa pada hari itu jarang orang keluar masuk lingkungan kami, mungkin karena faktor hujan gerimis yang membuat orang tidak ingin melakukan aktifitas diluar. Walupun hujan, kami sudah diberikan amanah oleh Pak RT kami untuk menjaga malam. Jadi mau tidak mau harus dilakukan.Â
Setiap 45 menit sekali kita keliling komplek untuk melihat keadaan. Kemudian ada juga kegiatan yang menurut saya kurang efektif. Kegitaan tersebut adalah memukul tiang agar orang tau kalau itu menunjukan jam berapa. Misal, jam 1 malam kita pukulnya sekali, lalu ketika jam 2 malam kita pukul 2 kali, dan seterusnya. Menurut saya itu kurang efektif karena para penduduk sekitar sudah memiliki jam mereka dan ditambahlagi pada jam tersebut sudah waktunya krang beristirahat bukan malah mengetahui pukul berapa waktu tersebut.
Tibalah saat giliran saya yang berkeliling. Keadaan sangat tenang, hanya ada beberapa suara seperti tetesan air jatuh bekas hujan, dan beberapa remaja sedang ngobrol di rumah temannya.Â
Disaat itulah kami para penjaga malam fokus pada rumah tersebut. Bukannya kami tidak percaya, tapi itu sudah menjadi tugas kami yaitu curiga terhadap orang asing. Dari saya sendiri juga sangat memegang teguh sila ke 3, tetapi saya juga sudah diberikan amanah oleh yang berwajib.Â
Lalu saya kembali ke tempat Pos Kamling. Dan pada pukul 02.00, para remaja tersebut akhirnya pulang dengan bergerombol. Sebelum mereka pulang sudah saya ingatkan agar jangan terlalu ribut saat ngobrol dan jika pulang tolong pelankan suara motornya. Para remaja tersebut ternyata menuruti permohonan saya. Selanjutnya kegiatan kami berjalab seperti biasa.
Alhamdulillah pada hari itu tidak terjadi hal yang tidak kami inginkan. Ini semua bukan 100% berkat usaha kami menjaga malam, tetapi para penduduk yang juga menjaga properti mereka sebaik mungkin agar para penjahat tidak mencuri barang mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI