Mohon tunggu...
Dimas Putra Riyantono
Dimas Putra Riyantono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UM

Penulis hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Self-Harm atau Self-Injury, Mahasiswa UM Melakukan Sosialisasi Pentingnya Mental Health dan Bijak Bermedia Sosial

13 Desember 2022   23:12 Diperbarui: 14 Desember 2022   08:56 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang - Mahasiswa Jurusan HKn UM turut serta dalam upaya pencegahan fenomena self --harm atau self injury yang sedang marak di sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan  cara menyelenggarakan Sosialisasi Pentingnya Mental Health dan Bijak Bermedia Sosial di SMPN 2 Singosari pada Minggu (16/11/2022 dan 23/11/2022)

Perwakilan Tim 7 Praksis Sosial, Muqsit Susetyo menjelaskan, sosialisasi ini dilaksanakan oleh  Tim 7 Praksis Sosial yang terdiri atas 5 (lima) mahasiswa dari Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang, yaitu Dimas Putra, Dimas Septian P,Dwinda Agustin,Itsna Navila,dan Muqsit Susetyo. Tim dan pelaksanaan sosialisasi ini disamping sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi di lingkungan sekitar juga untuk melaksanakan Tugas Mata Kuliah  Praksis Sosial yang dibina oleh Ibu Rista Ayu Mawarti, S.Pd.,M.Pd. 

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan latar belakang diadakan sosialisasi ini yaitu adanya rasa kekhawatiran mengenai  temuan beberapa siswa SMPN 2 Singosari yang melakukan tindakan self--harm atau self--injury berupa melukai diri sendiri dengan menyayat tangan menggunakan benda tajam. Belum ditemukan penyebab pasti para siswa melakukan hal tersebut, namun ditengarai adanya pengaruh tren dari media sosial dan pengakuan dari salah satu siswa yang mengatakan hal itu terjadi karena  kacaunya pikiran (red. stress) akibat banyaknya tugas sekolah yang diberikan.

Ilustrasi Self Harm atau Self Injury/dokpri
Ilustrasi Self Harm atau Self Injury/dokpri

Perlu diketahui bahwa self--harm atau self--injury merupakan salah satu tindakan menyakiti diri sendiri dengan disengaja, bukan dengan niat untuk melakukan bunuh diri, tetapi hanya untuk melepaskan emosi yang menyakitkan (Klonsky dan Jenifer : 2007). Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perilaku self--harm atau self--injury, salah satunya ialah dari aspek lingkungan yang meliputi kehilangan hubungan, konflik interpersonal, tekanan performance,dan rasa frustasi. Perilaku self--harm atau self--injury perlu dihindari dan bahkan harus menjadi perhatian lebih terutama pada siswa-siswi yang masih pada kenyataannya belum stabil serta masih mencari-cari jati dirinya.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim 7 Praksis Sosial memiliki tujuan berupaya ikut andil dalam upaya pencegahan fenomena self--harm atau self--injury yang terjadi di SMPN 2 Singosari. Dalam kegiatan sosialisasi ini, Tim mengangkat 2 (dua) tema yaitu Pentingnya Mental Health dan Bijak Bermedia Sosial yang disampaikan dalam 2 (dua) kali pertemuan. Alasan  kedua tema tersebut diangkat dalam sosialisasi ini yaitu adanya keterkaitan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental para siswa dalam terjadinya perilaku self--harm atau self--injury.

Sosialisasi pertemuan pertama dilaksanakan pada Minggu (16/11/2022) dengan pemaparan materi bertemakan Bijak Bermedia Sosial, Ciptakan Generasi Bermoral dan dihadiri oleh 20 OSIS SMPN 2 Singosari. Presentator, Dimas Putra memaparkan pentingnya bijak dalam penggunaan media sosial baik dalam membuat postingan, menerima informasi, dan berkomunikasi. Ia juga menjelaskan kepada siswa mengenai bagaimana cara mengkontrol konten yang di unggah ke media sosial,  sehingga konten negatif yang dapat mengarah ke self harm atau self injury dapat di cegah dan berkurang. Setelah pemaparan dan penjelasan, siswa (red. Peserta sosialisasi) diberikan waktu untuk bertanya mengenai seputar topik baik dalam MsPowerpoint maupun pertanyaan dari siswa sendiri.

 

"Bagaimana cara kita agar kita tidak terpengaruh isi postingan yang mengajak ke perilkau self-harm?". Tanya Marsha Thania.

Dwinda Agustin menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental/dokpri
Dwinda Agustin menjelaskan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental/dokpri

Menanggapi pertanyaan tersebut, presentator memberikan tips bijak bermedia sosial kepada siswa.Seminggu setelahnya, Tim 7 Praksis Sosial bertandang lagi ke SMPN 2 Singosari untuk melakukan sosialisasi pertemuan kedua dengan tema Pentingnya Mental Health pada Minggu (23/11/2022). Sama seperti pertemuan sebelumnya, pertemuan ini dihadiri oleh 20 OSIS SMPN 2 Singosari. Penyajian materi Kesehatan Mental diisi oleh presentator  Dwinda  Agustin dan dibantu oleh tim. 

Setelah melakukan penyajian materi dan ditutup dengan antusiasme siswa-siswi dalam menanyakan berbagai hal tentang mental health. Di akhir pemaparan materi tim memberikan poster ajakan untuk menjaga kesehatan mental dan nantinya poster  tersebut akan ditempel di sebuah titik strategis sekolah. Tim juga memberikan pesan kepada 20 peserta untuk membagikan ilmunya kepada seluruh siswa karena OSIS adalah pion dari siswa-siswi.

Perwakilan Tim 7 Prakasi Sosial, Dimas Septian, memberikan poster kepada perwakilan siswa peserta sosialisasi/dokpri
Perwakilan Tim 7 Prakasi Sosial, Dimas Septian, memberikan poster kepada perwakilan siswa peserta sosialisasi/dokpri

Setiap selesai sosialisasi baik pertemuan pertama dan pertemuan kedua, Tim 7 Praksis Sosial juga melakukan pemantauan terhadap siswa-siswi unruk mengetahui apakah ada hasil yang didapatkan setelah sosialisasi. Tim 7 Praksis Sosial mengambil sampel media sosial beberapa siswa-siswi dalam kurun satu minggu dan menemukan tidak ada indikasi postingan yang mengarah kepada ajakan atau tren ke perilaku self harm atau self injury.Tim  juga mendapatkan hasil bahwa sekarang banyak dari mereka yang sudah berusaha menemukan potensi mereka masing-masing untuk mereka kembangkan. 

Tak hanya itu, siswa-siswi yang sebelumnya terobsesi untuk menjadi seseorang yang mereka idolakan, sekarang hanya menjadikan seseorang yang mereka idolakan menjadi inspirasi, tidak lagi meniru. Lalu siswa-siswi yang tidak percaya diri dengan keadaan mereka sekarang sudah sedikit demi sedikit mensyukuri apapun yang ada pada diri mereka. Perubahan seperti itu dapat menjauhkan siswa-siswi dari perilaku yang mengarah ke self harm atau self injury.

"Setelah sosialisasi ini, saya lebih percaya diri dengan kemampuan yang saya miliki. Tidak ada lagi kata insecure dalam menghadapi masalah bahkan tugas sekolah,berperilaku positif bermanfaat dan stay sehat". Pungkas Marsha Thania setelah sosialisasi.

Tim 7 Praksis dan peserta sosialisasi dari OSIS SMPN 2 Singosari berfoto bersama setelah kegiatan sosialisasi di pertemuan pertama/dokpri
Tim 7 Praksis dan peserta sosialisasi dari OSIS SMPN 2 Singosari berfoto bersama setelah kegiatan sosialisasi di pertemuan pertama/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun