Mohon tunggu...
Dimas Pratama
Dimas Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Bisnis di enciety Business Consult

Penikmat kopi, menganalisis bisnis dan pasar di "Enciety Business Consult", bercerita di "Podcast Surabaya Unboxing", kadang suka nulis, dan jual kopi juga di "ButuhKopi Home Delivery Coffee". Salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jangan Minder, Pebisnis Indonesia dan Amrik Punya Peluang Sukses yang Sama!

28 Januari 2025   12:05 Diperbarui: 28 Januari 2025   12:02 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Tim Podcast Surabaya Unboxing

(artikel ini pernah dirilis dalam format audio pada Podcast Surabaya Unboxing pada 24 Februari 2023)

-----

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya menjadi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di negara adikuasa?

Di negara yang memegang kendali ekonomi dan politik dunia, apakah jalan menuju kesuksesan bisa dilalui dengan mudah?

Atau jangan-jangan mereka mengalami kerumitan yang sama dengan kita di Indonesia?

Kami mendapatkan beberapa fakta lika-liku UKM di Amerika Serikat yang mencoba bertahan dan berkembang pasca pandemi COVID-19. Ini adalah hasil riset kolaborasi antara One Capital dan Morning Consult yang dipublikasikan lewat artikel berjudul "Thriving or just surviving? Small business owners reflect on life after the pandemic" di Quirk's Magazine edisi Januari-Februari 2023. Survei dilakukan terhadap 1295 pemilik usaha kecil di Amerika Serikat mulai Agustus hingga September 2022.

One Capital adalah salah satu konglomerasi bank dan jasa keuangan di AS, dan Morning Consult adalah perusahaan riset pasar global berbasis teknologi yang bermarkas di Washington DC, New York City, Chicago dan San Francisco. Sedangkan Quirk's Magazine adalah produk dari Quirk's Media, perusahaan media dari Minessota yang berfokus pada industri riset pasar.

Sorotan utama dari hasil survey ini adalah, lebih dari separuh (58%) UKM di negara Abang Sam saat ini merasa bahwa inflasi adalah tantangan utama pasca pandemi, namun mayoritas dari mereka (90%) yakin mampu mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Selanjutnya, mari kita bahas fakta lainnya dalam tiga bagian. Yaitu kendala bisnis di masa lalu, tantangan saat ini, dan optimisme pelaku usaha di masa depan.

*****

Bagian pertama, di masa lalu, saat pandemi masih berlangsung dan pembatasan sosial masih diberlakukan secara ketat, beberapa kendala yang paling banyak dialami pelaku usaha di AS adalah kenaikan harga bahan baku, diakui oleh 51% responden. Beberapa tantangan lain yang sudah mereka hadapi adalah kelangkaan bahan baku (37%), naiknya biaya pengiriman (37%), dan penundaan pengiriman bahan baku (36%).

*****

Bagian kedua, di masa sekarang, responden menceritakan dampak pandemi yang masih dirasakan pelaku bisnis sampai hari ini. Ada tiga hal, yaitu:

  • dampak pada operasional usaha,
  • penjualan yang belum kembali normal dan
  • tentang perekrutan pegawai.

 

Khusus tentang perekrutan pegawai baru, sebagian pemilik usaha tetap merekrut dengan cara seperti biasanya, namun sebagian lainnya mencoba melakukan penyesuaian dalam perekrutan untuk menarik minat calon pekerja, seperti menawarkan jam kerja yang fleksibel (25%), menawarkan bekerja jarak jauh (13%), dan menawarkan gaji yang kompetitif (18%). Namun penawaran menarik itu pun juga belum tentu berhasil, sekitar 44% responden mengaku kesulitan memenuhi tuntutan upah dari calon karyawan, dan ada sekitar 39% pemilik usaha masih merasa kesulitan menemukan kandidat yang memenuhi kriteria.

*****

Bagian ketiga, bagaimana pemilik usaha melihat masa depan. Mayoritas (76%) bos UKM di AS masih dihantui kecemasan akan ketidakpastian situasi ekonomi global, seperti tekanan atas masalah rantai pasok, potensi kontraksi ekonomi negara, dan inflasi seperti yang kami sampaikan di awal narasi. Selain itu, sekitar 35 hingga 40 persen responden juga mencemaskan operasional usaha, seperti ketidakstabilan "cash-flow" dan rendahnya penjualan. Kecemasan terakhir adalah tentang persaingan usaha dari pelaku bisnis yang lebih besar (22%). Namun sisi positifnya adalah, hampir semua (90%) pemilik usaha di Amerika Serikat tetap optimis dan yakin bahwa bisnisnya akan mampu bertahan di masa depan walaupun tetap dibebani oleh berbagai kecemasan.

*****

Bagaimana dengan kamu, apakah merasakan lika-liku berbisnis yang sama, atau bahkan lebih menantang?

Jika kamu memiliki cerita yang menarik untuk dibagikan, silakan tuliskan bagaimana tantangan bisnis di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan versi kalian di kolom komentar. Cerita yang kalian bagikan mungkin dapat menginspirasi pemilik usaha lainnya untuk tetap bersemangat menjalani "jalan ninja" sebagai pebisnis tangguh.

Salam sehat dan sukses selalu!

*****

Referensi:

  • Quirk's Magazine Edisi Januari-Februari 2023, halaman 21, "Thriving or just surviving? Small business owners reflect on life after the pandemic"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun