Mohon tunggu...
Dimas Pangastuti
Dimas Pangastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

mari bertukar ilmu, sebab belajar tidak ada kata terlambat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jadilah Salah Satu Penyelamat Iklim dengan Melakukan Hal yang Sederhana

1 November 2021   23:15 Diperbarui: 26 November 2021   20:06 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mancanegara terutama asal negara-negara di Eropa banyak mengunjungi nusantara. Negara Indonesia dikenal dengan jumlah sinar matahari yang melimpah dikarenakan terletak di garis katulistiwa. Sejak dahulu sinar matahari penting untuk mensintesa vitamin D. banyak wisatawan mancanegara asal Eropa atau negara-negara lain yang tidak memiliki sinar matahari melimpah, datang ke Indonesia dan menjemurkan diri mereka di tempat-tempat wisata di Indonesia

Sumber vitamin D terdapat pada beragam jenis ikan laut, ikan tuna, minyak ikan, hati, kuning telur dan beberapa produk olahan hewani lainya. Dan semua benda-benda itu melimpah ruah di nusantara.  Namun tahukan kalian, bahwa Bumi ini semakin panas akibat kerusakan iklim?.

 Laut yang tercemar akibat aktivitas kapal tongkang yang tidak sengaja menumpahkan bahan bakar fosil ke laut menyebabkan ekosistem laut yang rusak. Menjadi indikasi faktor penyebab kematian masal pada ikan dan rusaknya trumbu karang. Sampah plastik tak sengaja termakan oleh ikan yang kemudian ikan tersebut akan kita konsumsi. udara yang tercemar karena kandugan zat-zat berbahaya aktivitas tambang batu bara tak sengaja terhirup menjadi racun dalam tubuh manusia, menjadi pemicu penyakit paru seperti tuberculosis, asma bahkan kanker paru. Diantara semua itu, yang paling mengerikan adalah menipisnya lapisan ozon akibat meningkatnya hindrokarbon jenuh atau tersaturasi yang berasal dari aktivitas industri, transportasi, dan kebakaran hutan serta penggunaan rafigen atau zat pendingin pada sistem pendingin yang melampaui batas.

Masalah lain yang tak kalah mengerikannya akibat menipisnya lapisan Ozon di Atmosfer adalah potensi terjangkitnya penyakit kulit. Kulit memiliki sistem perlindungan alami yakni lapisan melanin. Meski begitu, mengingat bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari tetap saja kulit harus dilindungi meski memiliki lapisan pelindung alami tersebut. Terlalu lama terpapar sinar UV dapat menjadi faktor rentannya terjangkit penyakit kulit bahkan kanker kulit.

Banyak oknum yang memanfaatkan hasil bumi tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkan. Tapi ternyata tak sedikit pula yang berempati terhadap permasalahan iklim yang semakin menjadi. Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjadi salah satu penyelamat iklim. Contohnya dengan tak ceroboh memanfaatkan hal-hal yang kita gunakan sehari-hari misalnya.

Ahmad Eka Listanto  
Ahmad Eka Listanto  
"menurut saya sih, lapisan ozon itu bahaya banget jika sampe menipis. Bisa terjadi bencana dashyat, spesies tanaman, hewan dan manusia pasti akan punah. saya tak terbayang betapa mengerikannya jika hal itu sampai terjadi. Saa tidak bisa berbuat lebih,tapi setidaknya, hal sederhana yang saya lakukan adalah dengan rajin mematikan AC bila saya tidak perlu. Karna AC itu salah satu penyebab pemanasan Global kan..?" (Ahmad Eka Listanto, 2021)

Udara yang semakin panas ini memang membuat penggunaan air conditioner semakin meningkat. Terutama di kota-kota besar. Ahmad Eka menuturkan bahwa semasa ia menjadi seorang atlet difasilitasi untuk tinggal di hostel selama 1 tahun terakhir ini sadar, bahwa tak hanya tubuhnya yang perlu didinginkan, bumipun harus didinginkan, salah satu caranya adalah dengan rutin mematikan AC sebelum ia berangkat latihan. Cukup mudah dan layak ditiru.

Langkah lain yang cukup sederhana ialah dengan cara mengurangi kendaraan bermotor untuk menekan CO2 . Boy Sembaba Tarigan seorang tenaga pendidik Program Studi Ilmu Teknologi Olahraga, Institut Teknologi Sumatra menuturkan bahwa bersepeda adalah salah satu kebiasaan yang dapat menyelamatkan bumi. Menurutnya minat masyarakat akan bersepeda akan meningkat bila penanaman pohon di tepi jalan gencar direalisasikan.

"saya rutin bersepeda setidaknya 4 kali satu minggu, atau bila saya ingin pergi membeli sesuatu yang tak jauh dari kediaman saya. Selalu saya usahakan dalam jarak yang dekat harus menggunakan sepeda, baik untuk tubuh saya juga untuk bumi toh?. Tapi memang di Indonesia ini cukup panas.Saya fikir, jika tepian jalan banyak ditanami pohon rindang, pastilah minat masyarakat untuk  bersepeda akan meningkat. Ya kalau jalanan saja panas tidak ada jalur yang teduh tentu sagat menyusahkan bila bersepeda. Tapi kalau jalurnya sejuk di tutupi rindangnya pohon, sudah pasti nyaman sekali mau bersepeda sejauh apapun." (Boy Sembaba Tarigan, 2021)

Lingkungan yang asri kini bisa dengan mudah kalian ciptakan dengan menanam pohon. Menanam pohon bisa membuat udara disekitar kita menjadi bersih. Seperti yang dilakukan KTH Rimbe Pasmah di Desa Mulyo Sari Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan KPH Gedong Wani. Kelompok Tani Hutan yang diketuai oleh Bapak Sugandi dan serta didampingi oleh punyuluh keutahan Kori Mulyani ini adalah salah satu penerima program Kebun Bibit Rakyat atau KBR. Program tersebut diberikan pemerintah melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai-Hutan Lindung (BPDAS-HL), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan guna merehabilitasi lahan kritis dan lahan tidak produktif. Kelompok Tani Hutan ini bertugas untuk menyemai bibit dan mendistribusikannya kepada masyarakat. Bibit yang menjadi prioritas dalam program KBR adalah bibit tanaman kehutanan dan MPTS. Seperti waru, sengon, akasia, alpukat, petai, pinang betara dan masih banyak lagi.

Penyuluh Kehutanan Kori Mulyani, S.P bersama KTH dalam pemantauan program KBR (Dokpri)
Penyuluh Kehutanan Kori Mulyani, S.P bersama KTH dalam pemantauan program KBR (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun