Mohon tunggu...
Dimas nur rohman
Dimas nur rohman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Membaca buku/ sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Makna Kata Bahr dalam Al-Qur'an Melalui Pendekatan Semantik Toshihiko Izutsu

26 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   00:02 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/ dimitrivetsikas1969


Kata بَحْرٌ bukan hanya bermakna air asin saja, tetapi bisa bermakna air tawar. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi :


 ۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ  اُجَاجٌۚ ا

Artinya : "Dua air laut yang mengalir, yang ini tawar lagi segar, yang ini asin lagi pahit." (QS : Al-Furqan : 53)


Kata بَحْرٌ bisa dimaknai dengan air tawar dikarenakan berdasarkan ayat tersebut, air laut ada yang rasanya asin dan ada juga yang tawar seperti air sungai. Oleh karena itu, kata بَحْرٌ bisa dimaknai dengan air tawar. Hal ini sesuai dengan kebiasaan orang Arab yang menyebut kata الْشَمْسُ dan kata الْقَمَرُ dengan kata قَمَرَانِ yang artinya dua bulan. Mufradat gharib fi Qur'an juz 1 (diterjemahkan oleh Ahmad Zaini Dahlan) h. 145


Berdasarkan pembahasan di atas, makna diakronik dari kata بَحْرٌ memiliki beberapa makna, yaitu lautan, bahirah (unta yang dibelah telinganya), kuda yang larinya sangat cepat, orang yang luas ilmunya, air asin dan air tawar. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan saya mohon maaf apabila tulisan ini masih banyak kesalahan. Wassalamualaikum 🙏 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun