Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Perlu Ada Lembaga BPM di Universitas Terbuka?

3 Februari 2025   14:48 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pilar.id/penerimaan-mahasiswa-baru-di-universitas-terbuka-tahun-2023-ganjil-simak-yuk/

Universitas Terbuka (UT) sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia memiliki peran penting dalam memberikan akses pendidikan yang luas dan merata bagi masyarakat. Sebagai perguruan tinggi yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), UT memiliki karakteristik yang berbeda dengan universitas konvensional. Salah satu tantangan yang dihadapi UT adalah bagaimana memastikan bahwa mahasiswa tetap merasa terhubung dengan kampus dan memiliki saluran untuk menyuarakan aspirasi mereka. Di sinilah peran Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) menjadi sangat penting. Artikel ini akan membahas mengapa keberadaan BPM di UT tidak hanya relevan, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak.

### 1. **Representasi Aspirasi Mahasiswa**

Salah satu fungsi utama BPM adalah menjadi wadah representasi aspirasi mahasiswa. Di UT, mahasiswa tersebar di berbagai wilayah, bahkan di luar negeri. Kondisi ini membuat interaksi langsung antara mahasiswa dan pihak universitas menjadi terbatas. BPM dapat berperan sebagai jembatan yang menghubungkan mahasiswa dengan pihak universitas. Melalui BPM, mahasiswa dapat menyampaikan keluhan, saran, dan masukan terkait sistem pembelajaran, kurikulum, atau layanan administrasi. Tanpa adanya BPM, suara mahasiswa mungkin akan sulit terdengar, terutama mengingat karakteristik UT yang tidak memiliki kampus fisik seperti universitas konvensional.

### 2. **Meningkatkan Partisipasi Mahasiswa dalam Pengambilan Keputusan**

Keberadaan BPM juga memungkinkan mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan di tingkat universitas. Misalnya, BPM dapat terlibat dalam diskusi terkait kebijakan akademik, sistem evaluasi, atau program kemahasiswaan. Partisipasi ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh universitas benar-benar mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan mahasiswa. Di UT, di mana mahasiswa memiliki latar belakang dan kebutuhan yang sangat beragam, partisipasi semacam ini menjadi semakin krusial.

### 3. **Membangun Rasa Kepemilikan dan Kebersamaan**

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa UT adalah rasa keterasingan akibat sistem pembelajaran jarak jauh. Tanpa interaksi fisik yang rutin, mahasiswa mungkin merasa kurang terhubung dengan kampus dan sesama mahasiswa. BPM dapat menjadi sarana untuk membangun rasa kepemilikan dan kebersamaan di antara mahasiswa. Melalui berbagai kegiatan dan program yang diinisiasi oleh BPM, mahasiswa dapat merasa lebih terlibat dalam kehidupan kampus. Misalnya, BPM dapat mengadakan webinar, diskusi online, atau kegiatan sosial yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai daerah.

### 4. **Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas**

BPM juga dapat berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan dan program yang dijalankan oleh universitas. Dengan adanya BPM, mahasiswa dapat memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh universitas dilakukan secara transparan dan akuntabel. Misalnya, BPM dapat meminta laporan terkait penggunaan dana mahasiswa atau mengevaluasi efektivitas program yang dijalankan oleh universitas. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan mahasiswa terhadap institusi tempat mereka belajar.

### 5. **Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan dan Organisasi**

Keberadaan BPM juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa UT untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan organisasi. Anggota BPM akan belajar bagaimana mengelola tim, merencanakan program, dan bernegosiasi dengan pihak universitas. Keterampilan ini sangat berharga, terutama bagi mahasiswa UT yang sebagian besar sudah bekerja atau memiliki tanggung jawab lain di luar studi. Pengalaman menjadi bagian dari BPM dapat menjadi nilai tambah yang berguna untuk karir mereka di masa depan.

### 6. **Mendorong Inovasi dan Kreativitas**

BPM dapat menjadi wadah untuk mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan mahasiswa UT. Misalnya, BPM dapat menginisiasi program-program baru yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, seperti pelatihan keterampilan, kompetisi akademik, atau kegiatan sosial. Dengan adanya BPM, mahasiswa memiliki ruang untuk bereksperimen dan mengembangkan ide-ide baru yang dapat bermanfaat bagi komunitas UT secara keseluruhan.

### 7. **Memperkuat Jaringan dan Kolaborasi**

UT memiliki mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah, bahkan di luar negeri. Keberadaan BPM dapat memfasilitasi terbentuknya jaringan dan kolaborasi antar mahasiswa. Misalnya, BPM dapat menjadi platform untuk menghubungkan mahasiswa dari berbagai daerah yang memiliki minat atau latar belakang yang sama. Kolaborasi semacam ini dapat menghasilkan proyek-proyek yang bermanfaat, baik secara akademis maupun sosial.

### 8. **Menjaga Keseimbangan antara Otonomi dan Tanggung Jawab**

BPM juga dapat berperan dalam menjaga keseimbangan antara otonomi mahasiswa dan tanggung jawab mereka sebagai bagian dari komunitas akademik. Misalnya, BPM dapat membantu mahasiswa memahami hak dan kewajiban mereka, serta memastikan bahwa mereka tidak hanya menuntut hak, tetapi juga memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang harmonis dan produktif.

### 9. **Mempersiapkan Mahasiswa untuk Tantangan Global**

Di era globalisasi, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan sosial dan kepemimpinan. Keberadaan BPM di UT dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global. Melalui berbagai kegiatan dan program yang diinisiasi oleh BPM, mahasiswa dapat belajar bagaimana bekerja dalam tim, berkomunikasi secara efektif, dan memecahkan masalah secara kreatif. Keterampilan ini sangat dibutuhkan di dunia kerja yang semakin kompetitif.

### 10. **Meningkatkan Citra dan Reputasi UT**

Terakhir, keberadaan BPM dapat berkontribusi pada peningkatan citra dan reputasi UT. Dengan adanya BPM yang aktif dan efektif, UT dapat menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan mahasiswa secara holistik. Hal ini dapat menarik minat calon mahasiswa baru dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap UT sebagai institusi pendidikan yang berkualitas.

### Kesimpulan

Keberadaan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) di Universitas Terbuka bukanlah sekadar formalitas, melainkan kebutuhan yang mendesak. BPM dapat menjadi wadah representasi aspirasi mahasiswa, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, membangun rasa kepemilikan dan kebersamaan, serta mendorong transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, BPM juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, inovasi, dan kolaborasi. Dengan segala manfaat yang ditawarkannya, BPM layak menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di UT. Oleh karena itu, UT perlu mendukung penuh keberadaan BPM dan memastikan bahwa lembaga ini dapat berfungsi secara optimal untuk kepentingan seluruh mahasiswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun