Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Marhaenisme dan Konsep Bunuh Diri Kelas: Ancaman bagi Kesejahteraan Rakyat

25 Januari 2025   03:02 Diperbarui: 25 Januari 2025   03:02 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut data terbaru, kelas menengah di Indonesia menyusut akibat kehilangan pekerjaan dan menurunnya daya beli. Pada tahun 2019, jumlah kelas menengah yang menghabiskan antara $132 hingga $643 per bulan mencapai 21,5% dari populasi, namun pada tahun 2024 angka ini turun menjadi 17,1%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang jatuh ke dalam kategori kelas bawah atau miskin akibat kondisi ekonomi yang memburuk.

Penyebab utama dari fenomena ini adalah perubahan struktur ekonomi yang tidak berpihak kepada kelas pekerja. Misalnya, investasi yang lebih banyak mengarah pada sektor pertambangan dan digitalisasi menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan di sektor manufaktur dan industri padat karya. Akibatnya, ribuan pekerja mengalami PHK, sementara lapangan kerja baru yang tersedia tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan.

Selain itu, persaingan di sektor ekonomi semakin ketat, terutama dalam industri kecil dan menengah. Dengan dominasi perusahaan besar dan modal asing, banyak pelaku usaha kecil yang kesulitan bertahan. Dalam kondisi ini, kelas menengah yang sebelumnya memiliki stabilitas ekonomi justru mengalami penurunan status sosial dan ekonomi, yang pada akhirnya mengarah pada fenomena bunuh diri kelas.

---

Marhaenisme sebagai Solusi bagi Kesejahteraan Rakyat

Marhaenisme menekankan pentingnya kesadaran kelas dalam perjuangan politik dan ekonomi. Bung Karno melihat bahwa rakyat kecil harus memiliki kesadaran akan posisi mereka dalam struktur sosial dan ekonomi untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Dengan kesadaran ini, mereka tidak hanya menjadi objek eksploitasi, tetapi juga menjadi subjek yang aktif dalam perubahan sosial.

Dalam konteks ketimpangan ekonomi saat ini, penerapan nilai-nilai Marhaenisme dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi kelas menengah dan bawah. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mewujudkan keadilan ekonomi berdasarkan prinsip Marhaenisme antara lain:

1. Mendorong Ekonomi Kerakyatan

Pemerintah harus lebih fokus pada kebijakan yang mendukung ekonomi kerakyatan, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM), koperasi, dan pertanian rakyat. Bantuan modal, pelatihan kewirausahaan, serta akses pasar yang lebih luas harus menjadi prioritas untuk memberdayakan ekonomi rakyat kecil.

2. Meningkatkan Kesadaran Kelas

Pendidikan politik dan ekonomi harus ditanamkan kepada masyarakat agar mereka lebih memahami posisi mereka dalam sistem ekonomi dan dapat memperjuangkan hak-haknya. Serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, dan gerakan sosial harus lebih aktif dalam menyuarakan kepentingan rakyat kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun