Menguatkan Pendidikan Politik dan Ideologi
Kaderisasi yang berbasis pendidikan politik harus diperkuat agar setiap anggota GMNI memiliki pemahaman yang kokoh tentang Marhaenisme dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun Koalisi Gerakan Rakyat
GMNI harus aktif membangun koalisi dengan berbagai organisasi rakyat, seperti serikat buruh, petani, nelayan, dan komunitas miskin kota. Dengan sinergi ini, perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial akan semakin kuat.
Memanfaatkan Teknologi sebagai Sarana Perjuangan
GMNI harus mampu menggunakan teknologi dan media digital sebagai alat perjuangan. Dengan memanfaatkan media sosial, platform digital, dan teknologi lainnya, ide-ide Marhaenisme dapat lebih luas disebarkan dan diaktualisasikan dalam berbagai bentuk gerakan sosial.
Kesimpulan: GMNI sebagai Harapan Perjuangan Kaum Marhaen
Revitalisasi Marhaenisme bukan sekadar nostalgia terhadap pemikiran Bung Karno, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk menghadapi tantangan zaman. GMNI, sebagai organisasi yang berakar pada Marhaenisme, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi lokomotif perubahan yang nyata.
Dengan mengembangkan pendidikan ideologi, membangun gerakan sosial yang berpihak kepada rakyat kecil, serta memanfaatkan teknologi sebagai alat perjuangan, GMNI dapat memastikan bahwa Marhaenisme tetap hidup dan berkembang sebagai ideologi perjuangan rakyat.
Keberhasilan revitalisasi Marhaenisme bergantung pada kesadaran kolektif para kader GMNI untuk tidak hanya memahami ideologi ini, tetapi juga menghidupkannya dalam aksi nyata. Dengan demikian, GMNI dapat terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI