Di panggung gelap demokrasi,
tirai janji perlahan terkoyak,
suara rakyat dibungkam,
digantikan bisik lembut para elite,
seperti angin yang bersekongkol dengan senja,
menghapus jejak langkah sang matahari.
Kursi-kursi megah di balik gedung marmer,
melahirkan titah tanpa nyawa,
seperti boneka kayu
yang kehilangan tali penggerak,
hanya terpajang dalam teater sunyi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!