Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nestapa di Balik Fajar

25 Desember 2024   05:01 Diperbarui: 25 Desember 2024   05:01 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan menguap, tak tersisa bahagia.

Langit pagi menenun jingga dalam kain takdir,

Namun bayang-bayang gelap tetap hadir.

Mentari mencoba memeluk, menawarkan hangat,

Namun hatiku adalah rimba tanpa arah dan tempat.

Nestapa ini, seperti reruntuhan di dasar samudra,

Diam, dalam, dan tanpa suara.

Fajar datang seperti janji yang sia-sia,

Hanya membalut luka dengan cahaya sementara.

Oh pagi, engkau lukisan paradoks yang abadi,

Antara janji baru dan duka yang tak terganti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun