Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Tidak Ada Oposisi di DPRD Kota Bandung: Tantangan dan Refleksi Demokrasi

11 Desember 2024   04:47 Diperbarui: 11 Desember 2024   04:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuka ruang dialog antara pemerintah, masyarakat, dan kelompok independen untuk mengevaluasi kebijakan. Forum ini dapat menjadi substitusi sementara untuk memastikan aspirasi rakyat tetap didengar.

2. Penguatan Peran Media, LSM dan Gerakan Mahasiswa 

Media massa, LSM, Dan Gerakan Mahasiswa dapat berfungsi sebagai oposisi informal yang memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah. Pemerintah Bandung harus mendukung kebebasan pers dan kerja LSM untuk menjaga transparansi.

3. Partisipasi Aktif Masyarakat

Pemerintah perlu mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan melalui musyawarah terbuka dan survei kebijakan. Dengan demikian, masyarakat dapat langsung memberikan masukan terhadap jalannya pemerintahan.

Refleksi Akhir

Bandung adalah kota yang dikenal dengan inovasi dan keberagaman. Sebagai kota besar yang menjadi panutan, kebijakan tanpa oposisi di DPRD Bandung perlu dikaji ulang agar tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi. Demokrasi yang sehat membutuhkan dinamika antara pemerintah dan oposisi, sehingga setiap kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan rakyat.

Kang Farhan dan DPRD Bandung memiliki tanggung jawab besar untuk membuktikan bahwa harmoni politik yang mereka upayakan tidak akan mengorbankan nilai-nilai demokrasi. Bandung dapat menjadi contoh bahwa stabilitas politik dapat berjalan seiring dengan transparansi, akuntabilitas, dan keterbukaan terhadap kritik. Kita semua berharap bahwa keputusan ini akan menghasilkan kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan untuk masyarakat Bandung.

Pada akhirnya, keberhasilan pemerintahan Kang Farhan akan diukur dari sejauh mana pemerintahannya mampu mengakomodasi keberagaman pandangan dan menciptakan kebijakan yang berpihak pada rakyat banyak. Bandung harus tetap menjadi simbol demokrasi yang progresif dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun