Assad juga menghadapi tekanan domestik yang semakin besar. Krisis ekonomi yang melanda Suriah, diperparah oleh sanksi internasional, telah menciptakan ketidakpuasan di kalangan rakyat. Ketergantungan rezim Assad pada sekutunya membuatnya rentan terhadap dinamika politik di luar kendalinya.
### Peran Internasional
Konflik ini sekali lagi menyoroti kompleksitas peran internasional di Suriah. Turki, yang memiliki pengaruh besar di wilayah Idlib, memainkan peran ambigu. Di satu sisi, Turki berupaya menahan laju HTS untuk menjaga stabilitas di perbatasannya. Di sisi lain, Turki juga melihat HTS sebagai alat untuk melawan kekuatan Kurdi di Suriah utara, yang dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasionalnya.
Sementara itu, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya tampaknya tetap bersikap pasif. Fokus mereka pada konflik Ukraina dan ketegangan dengan China telah mengurangi perhatian terhadap Suriah. Namun, risiko eskalasi yang lebih luas di Timur Tengah dapat memaksa mereka untuk kembali terlibat.
### Dampak Terhadap Warga Sipil
Seperti biasa, warga sipil menjadi pihak yang paling menderita dalam konflik ini. Serangan HTS ke Aleppo telah menyebabkan gelombang pengungsian baru. Menurut laporan organisasi kemanusiaan, ribuan warga telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di wilayah yang lebih aman. Situasi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Suriah, di mana lebih dari 13 juta orang sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Selain itu, infrastruktur yang hancur akibat pertempuran menghalangi akses terhadap kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan layanan kesehatan. Komunitas internasional mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam konflik mematuhi hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil dari dampak pertempuran.
### Masa Depan Suriah
Pertanyaan utama yang muncul dari konflik ini adalah: akankah Bashar al-Assad mampu bertahan? Meskipun Assad telah menunjukkan ketahanan luar biasa selama bertahun-tahun, situasi saat ini sangat rumit. Kemampuannya untuk bertahan tergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk konsistensi dukungan dari Rusia dan Iran, efektivitas militernya dalam menanggapi serangan HTS, serta kemampuan untuk mengelola krisis domestik.
Di sisi lain, serangan HTS menunjukkan bahwa konflik di Suriah jauh dari selesai. Upaya diplomasi internasional yang terhenti harus segera dihidupkan kembali untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Tanpa solusi politik yang inklusif, konflik ini berisiko terus berlarut-larut dengan dampak yang menghancurkan bagi rakyat Suriah dan stabilitas kawasan Timur Tengah.
Pada akhirnya, serangan HTS ke Aleppo adalah pengingat bahwa perdamaian di Suriah masih jauh dari kenyataan. Bashar al-Assad mungkin mampu bertahan untuk sementara waktu, tetapi masa depannya sangat tergantung pada dinamika kompleks yang melibatkan aktor lokal, regional, dan internasional. Dalam situasi ini, satu hal yang pasti: penderitaan rakyat Suriah masih jauh dari selesai.