Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Garangnya Ayman Odeh: Suara Kritis dan Perjuangan dalam Politik Israel

2 Desember 2024   03:51 Diperbarui: 2 Desember 2024   04:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayman Odeh, pemimpin aliansi politik Arab-Israel Joint List, kembali menjadi sorotan publik dengan retorika kerasnya yang menentang kebijakan pemerintahan Benjamin Netanyahu. Dalam sidang Knesset baru-baru ini, Odeh dengan berani menyebut Netanyahu sebagai "pembunuh perdamaian selama tiga dekade terakhir," sebuah pernyataan yang memicu keributan hingga ia dikeluarkan dari forum tersebut. Kritik ini mencerminkan upayanya untuk terus menyuarakan ketidakadilan yang dialami komunitas Arab Israel, sekaligus mengungkap ketegangan mendalam dalam politik Israel.

Profil Ayman Odeh dan Konteks Politiknya

Sebagai salah satu pemimpin politik paling vokal dari komunitas Arab di Israel, Ayman Odeh dikenal dengan pandangan-pandangannya yang progresif. Ia lahir di kota Haifa, dan latar belakangnya sebagai warga Arab Israel yang menghadapi diskriminasi sistemik mendorongnya untuk terjun ke dunia politik. Odeh pertama kali terpilih menjadi anggota Knesset pada 2015 sebagai bagian dari koalisi Joint List, yang mewakili suara komunitas Arab Israel serta memperjuangkan keadilan sosial dan kesetaraan.

Di bawah kepemimpinannya, Joint List menjadi aliansi yang signifikan dalam politik Israel, terutama di tengah meningkatnya polarisasi. Partai ini tidak hanya menyoroti masalah-masalah internal warga Arab Israel, seperti diskriminasi dalam pendidikan, perumahan, dan layanan publik, tetapi juga menyerukan penghentian pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Kritik Terhadap Netanyahu dan Kebijakan Pemerintah

Odeh telah lama menjadi kritikus tajam terhadap Benjamin Netanyahu, yang dianggapnya sebagai simbol status quo dalam konflik Israel-Palestina. Dalam salah satu pidato terbarunya di Knesset, ia menuduh Netanyahu telah memimpin kebijakan yang sistematis mengabaikan hak-hak warga Arab dan mendorong kebijakan kolonialisme di wilayah Palestina. Pernyataannya datang di tengah laporan bahwa tahun 2024 menjadi salah satu tahun paling mematikan di wilayah Palestina, dengan lebih dari 1.000 korban jiwa yang mayoritas adalah warga sipil, menurut organisasi HAM internasional.

Di sisi lain, kebijakan pemerintahan Netanyahu, seperti perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat dan penerapan undang-undang kontroversial Nation-State Law yang mengukuhkan Israel sebagai negara Yahudi, menjadi dasar kritik Odeh. Ia menilai undang-undang ini sebagai bentuk diskriminasi terang-terangan terhadap warga Arab yang mencakup sekitar 20% populasi Israel.

Dukungan dan Kontroversi

Kritik tajam Odeh tidak hanya menarik perhatian di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional. Banyak aktivis HAM global dan organisasi internasional memuji keberaniannya untuk berbicara melawan kebijakan diskriminatif. Namun, di sisi lain, pendekatannya sering kali dianggap terlalu radikal oleh kelompok konservatif Yahudi. Bahkan, di dalam Knesset, ia sering kali diinterupsi oleh rekan-rekan politiknya yang tidak sepakat dengan pandangan-pandangannya.

Bagi komunitas Arab Israel, Odeh dianggap sebagai suara pembela yang jarang mereka temui di politik arus utama. Ia tidak hanya memperjuangkan hak-hak komunitasnya tetapi juga menyerukan persatuan lintas etnis antara warga Arab dan Yahudi yang progresif. Namun, perjuangannya menghadapi tantangan besar mengingat dominasi partai-partai konservatif di pemerintahan dan tingginya tingkat polarisasi politik di Israel.

Dampak dan Perjuangan untuk Masa Depan

Meskipun sering menghadapi tentangan, Odeh tetap optimis tentang masa depan politik Israel. Ia percaya bahwa hanya melalui perjuangan politik yang konsisten, suara minoritas dapat didengar dan keadilan dapat ditegakkan. Dalam pidatonya di berbagai forum internasional, ia menyerukan penghentian pendudukan dan penegakan solusi dua negara sebagai jalan terbaik untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Namun, langkah Odeh bukan tanpa risiko. Di tengah retorika yang semakin memanas, ia harus menjaga keseimbangan antara memperjuangkan kepentingan komunitas Arab Israel dan membangun koalisi yang lebih luas. Sebagai pemimpin, ia juga menghadapi tekanan untuk menciptakan hasil nyata bagi komunitas yang diwakilinya, terutama dalam menghadapi masalah sosial-ekonomi yang mendesak.

Relevansi Global

Kisah Ayman Odeh tidak hanya relevan untuk Israel dan Palestina, tetapi juga menjadi cerminan perjuangan hak-hak minoritas di seluruh dunia. Perjuangannya untuk kesetaraan dan keadilan mengingatkan kita akan pentingnya keberanian dalam politik, terutama dalam menghadapi ketidakadilan struktural. Dalam banyak hal, Odeh adalah simbol dari harapan bagi komunitas yang terpinggirkan, tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga di tempat lain yang menghadapi tantangan serupa.

Kesimpulan

Ayman Odeh adalah sosok yang garang dan vokal dalam politik Israel, yang terus berjuang melawan diskriminasi dan ketidakadilan. Meskipun sering kali menghadapi kritik dan tantangan, keberaniannya untuk berbicara melawan status quo menjadikannya suara penting dalam upaya mencapai perdamaian dan kesetaraan. Perjuangannya menunjukkan bahwa politik dapat menjadi alat yang kuat untuk perubahan, asalkan dijalankan dengan prinsip dan keberanian. Namun, keberhasilannya akan sangat tergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal serta membangun dukungan lintas batas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun