Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reformasi Partai Politik sebagai Langkah Awal Membenahi Demokrasi

14 November 2024   07:39 Diperbarui: 14 November 2024   07:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain regulasi, peran masyarakat sipil sangat krusial dalam mendorong reformasi politik. Demokrasi yang sehat memerlukan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan dan pengambilan keputusan. Masyarakat sipil diharapkan dapat mendorong partai politik untuk lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan fungsinya. 

Menurut para pakar, pembenahan ini harus disertai dengan komitmen dari seluruh aktor politik untuk mengutamakan kepentingan publik daripada kepentingan kelompok tertentu. Peningkatan peran masyarakat sipil ini akan membantu menekan praktik politik uang dan manipulasi kekuasaan yang sering kali muncul dalam proses pemilu.

Reformasi partai politik juga diharapkan dapat mengurangi apatisme politik di kalangan masyarakat. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), tingkat partisipasi pemilih mengalami penurunan pada setiap pemilu, yang menunjukkan adanya ketidakpuasan publik terhadap partai politik. 

Jika partai politik mampu menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, termasuk dalam menyiapkan kader yang kompeten, transparansi keuangan, dan menyuarakan kepentingan masyarakat, kemungkinan besar masyarakat akan semakin percaya terhadap demokrasi. Dengan begitu, apatisme politik akan berkurang, dan partisipasi masyarakat dalam pemilu akan meningkat.

Dalam jangka panjang, reformasi partai politik akan memperkuat fondasi demokrasi Indonesia. Jika dilakukan secara serius, demokrasi kita dapat bergerak ke arah yang lebih baik dan lebih stabil. Demokrasi yang stabil tidak hanya ditentukan oleh pemilu yang bebas dan adil, tetapi juga oleh integritas institusi politik yang menopangnya.

 Institusi politik yang kuat akan mampu menjadi penjaga demokrasi dan memastikan bahwa suara rakyat tercermin dalam kebijakan publik yang diambil. Dengan reformasi ini, demokrasi Indonesia berpotensi menjadi sistem yang tidak hanya prosedural, tetapi juga substantif, di mana pemilu menghasilkan pemimpin yang kompeten, jujur, dan berdedikasi untuk kesejahteraan rakyat.

Di tengah tantangan demokrasi yang kompleks ini, peran partai politik sebagai pilar demokrasi harus diperkuat. Reformasi partai politik bukan hanya sekadar mengubah undang-undang, tetapi juga melibatkan perubahan paradigma dan budaya politik di Indonesia. Para politisi dan pemimpin partai diharapkan memiliki komitmen tinggi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan golongan. 

Pada akhirnya, reformasi partai politik ini diharapkan menjadi langkah awal yang membuka jalan bagi Indonesia untuk mewujudkan demokrasi yang benar-benar merefleksikan aspirasi rakyat, serta mampu menghadirkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi seluruh bangsa.

Reformasi ini tidak bisa ditunda lagi jika kita ingin melihat demokrasi yang kokoh dan berdaya guna bagi masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun