Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Abraham Accords: Menguak Kelemahan dan Dampak Negatif dalam Geopolitik Asia Barat

8 November 2024   06:00 Diperbarui: 8 November 2024   06:11 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://arabcenterdc.org/resource/assessing-the-abraham-accords-three-years-on/

Dampak Ekonomi dan Sosial di Negara-Negara Teluk

Abraham Accords menawarkan janji-janji kemitraan ekonomi yang menarik, seperti proyek energi antara Israel, UEA, dan Yordania, serta pembukaan perdagangan dan investasi antara Israel dan negara-negara Teluk. Namun, banyak pihak di negara-negara tersebut merasa skeptis terhadap manfaat jangka panjang dari normalisasi ini. Beberapa warga di negara-negara Teluk menganggap kesepakatan ini lebih menguntungkan para elite politik dan bisnis daripada masyarakat umum. Selain itu, kebijakan normalisasi ini berpotensi menggeser investasi yang seharusnya dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur domestik, pendidikan, dan layanan kesehatan bagi masyarakat lokal, yang masih membutuhkan banyak perbaikan.

Selain itu, normalisasi dengan Israel memicu protes sosial di beberapa negara, terutama di Yordania, di mana warga menentang normalisasi karena solidaritas mereka dengan Palestina. Protes-protes ini menandakan bahwa masyarakat Arab belum sepenuhnya menerima ide normalisasi dengan Israel, dan ketegangan ini bisa semakin memicu konflik domestik di masa depan.

Kesimpulan: Masa Depan Timur Tengah dalam Bayang-bayang Abraham Accords

Abraham Accords memang membuka babak baru dalam hubungan internasional di Timur Tengah. Namun, di balik manfaat ekonominya, terdapat risiko besar yang tidak bisa diabaikan. Pengabaian hak-hak Palestina, ketegangan yang semakin meningkat dengan Iran, dan keterlibatan besar Amerika Serikat dan Cina menunjukkan bahwa kesepakatan ini memiliki dampak yang kompleks dan jauh dari solusi yang damai dan berkelanjutan. Kawasan Timur Tengah masih menghadapi tantangan besar yang membutuhkan penyelesaian yang lebih inklusif dan menghormati hak-hak setiap pihak, terutama Palestina yang menjadi bagian dari inti konflik ini.

Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat internasional dan negara-negara di kawasan untuk mempertimbangkan pendekatan yang lebih adil dan seimbang agar perdamaian yang diimpikan benar-benar terwujud, bukan sekadar menciptakan aliansi yang rapuh di tengah ketidakstabilan yang terus membayangi kawasan Timur Tengah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun