Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Marhaenis Muhammadiyah: Menggali Kekuatan Berpikir Kritis dan Kepedulian Sosial dalam Islam

3 November 2024   06:14 Diperbarui: 3 November 2024   06:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marhaenisme, yang diperkenalkan oleh Bung Karno sebagai gagasan berbasis keadilan sosial dan ekonomi untuk kaum jelata, memiliki sejumlah keselarasan dengan prinsip-prinsip Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam terkemuka di Indonesia. Keterkaitan ini tidak hanya menyangkut aspek sosial, tetapi juga nilai dasar teologi Islam yang dianut oleh Muhammadiyah, yakni membantu dan membebaskan kaum tertindas dari kemiskinan dan ketidakadilan. Pemikiran Marhaen ini tercermin dalam filosofi "teologi Al-Ma'un" yang diusung Muhammadiyah, yang menggarisbawahi pentingnya aksi nyata untuk menolong kaum miskin dan yatim.

Teologi Al-Ma'un dan Relevansi Marhaenisme

Gagasan teologi Al-Ma'un menekankan penerapan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks sosial, dengan dasar utama pada Surat Al-Ma'un. Surat ini mengajarkan pentingnya kepedulian terhadap fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang terpinggirkan, seruan yang sejalan dengan prinsip Marhaenisme yang ingin menuntaskan ketimpangan sosial. Dalam pandangan Muhammadiyah, menolong yang lemah bukan hanya soal kedermawanan, tetapi sebuah kewajiban moral yang harus ditunaikan sebagai bagian dari iman.

Kontribusi Muhammadiyah pada Kesejahteraan Sosial

Dalam praktiknya, Muhammadiyah telah aktif memperjuangkan kesejahteraan sosial melalui berbagai lembaga pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial. Hingga tahun 2024, Muhammadiyah telah mendirikan lebih dari 400 rumah sakit, puluhan ribu sekolah, serta perguruan tinggi, seperti Universitas Muhammadiyah. Pendekatan organisasi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan perubahan sosial yang berkesinambungan. Pendekatan ini sejalan dengan semangat Marhaen yang menekankan pentingnya kemandirian rakyat kecil dalam mencapai keadilan sosial.

Kemandirian Ekonomi dan Perjuangan Melawan Kapitalisme

Gagasan Bung Karno tentang Marhaenisme juga berfokus pada pembebasan dari sistem kapitalisme yang menindas. Muhammadiyah melihat isu ini relevan dan mendorong kemandirian ekonomi di kalangan umat Islam melalui inisiatif seperti pemberdayaan UMKM, koperasi, dan unit-unit bisnis berbasis syariah. Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang berlandaskan pada nilai Islam serta memperkuat sektor ekonomi lokal agar masyarakat tidak sepenuhnya bergantung pada sistem kapitalisme global yang tidak adil.

Peran Milad Muhammadiyah ke-111: Menjaga Lingkungan dan Sosial

Pada Milad Muhammadiyah yang ke-111, organisasi ini menekankan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan mengatasi krisis iklim sebagai bentuk kontribusi terhadap kesejahteraan dunia. Muhammadiyah menyadari bahwa perubahan iklim memiliki dampak langsung terhadap masyarakat kecil yang kehidupannya bergantung pada alam. Kepedulian terhadap alam ini beriringan dengan ajaran Marhaen yang peduli pada kesejahteraan dan lingkungan hidup.

Kolaborasi Muhammadiyah dan Kaum Marhaen di Era Modern

Kedekatan ideologis ini menjadi landasan bagi Muhammadiyah dalam memperkuat langkah-langkah sosial-ekonomi yang membantu masyarakat, sesuai dengan tujuan Marhaenisme yang ingin mengangkat martabat rakyat jelata. Muhammadiyah juga membuka kesempatan bagi anak-anak muda dan intelektual Muslim untuk berkontribusi melalui berbagai organisasi otonomnya, seperti Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau organisasi nasionalis seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI), Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI), Dan Pemuda Demokrat Indonesia (PDI). Dengan demikian, semangat Marhaen Muhammadiyah dapat menjadi kekuatan dalam melawan ketidakadilan, kemiskinan, dan ketimpangan sosial di Indonesia.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, persinggungan antara Marhaenisme dan Muhammadiyah menunjukkan bagaimana gagasan sosial Bung Karno ini masih relevan dalam konteks keislaman Muhammadiyah, terutama dalam hal pengabdian kepada masyarakat kecil dan kepedulian sosial. Semangat Al-Ma'un yang dipegang Muhammadiyah dapat menjadi dasar bagi generasi penerus untuk terus mewujudkan nilai-nilai Marhaen dan mengupayakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Marhaenis Muhammadiyah untuk Masa Depan Indonesia

Kolaborasi ideologis antara Marhaenisme dan Muhammadiyah menunjukkan bagaimana gagasan sosial Bung Karno ini masih relevan dalam konteks keislaman Muhammadiyah. Sebagai organisasi yang selalu mengedepankan aksi nyata di lapangan, Muhammadiyah memiliki kekuatan untuk menjadi pelopor dalam melawan ketidakadilan sosial dan membangun kesetaraan. Visi Marhaenis Muhammadiyah ini dapat menjadi dasar bagi generasi penerus untuk terus mengupayakan nilai-nilai keadilan sosial di Indonesia, berlandaskan pada ajaran Islam yang memihak pada kaum yang terpinggirkan.

Dengan semakin berkembangnya organisasi Muhammadiyah dan meningkatnya dukungan terhadap nilai-nilai Marhaenisme, kedua ideologi ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera di masa depan. Persatuan nilai-nilai ini menjadikan Muhammadiyah tidak hanya sebagai gerakan keagamaan, tetapi juga sebagai pilar utama dalam perjuangan keadilan sosial di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun