Berikut adalah beberapa pasangan calon dalam Pilkada Jabar 2024 yang menunjukkan pendekatan berbeda dalam mengusung Ampera sebagai komitmen terhadap kepentingan rakyat.
1. Acep Adang Ruhiat - Gitalis Dwi Natarina: Pasangan ini mengusung tagline "Jabar Bahagia," dengan visi mewujudkan Jawa Barat yang bahagia lahir dan batin. Misinya menekankan pada pengembangan masyarakat yang berdaya dan berbudaya melalui pelayanan publik yang inovatif dan merata.Â
Mereka juga berfokus pada produktivitas ekonomi dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan partisipatif, sejalan dengan semangat gotong royong antara pemerintah dan masyarakat.
2. Jeje Wiradinata - Ronal Surapradja: Dengan tagline "Jabar untuk Semua," mereka berfokus pada pembangunan masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan nilai-nilai Ampera. Misi mereka mencakup peningkatan akses kesehatan dan pendidikan, serta dukungan terhadap ekonomi rakyat, khususnya petani dan nelayan.Â
Mereka juga menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi dan melestarikan lingkungan hidup sebagai warisan bagi generasi mendatang.
3. Ahmad Syaikhu - Ilham Akbar Habibie: Pasangan ini mengusung tagline "Jabar Asih" dan memprioritaskan peningkatan kualitas manusia yang beriman dan berbudaya, serta mendorong kesejahteraan sosial yang merata. Dengan penguatan ekonomi lokal, khususnya di desa dan pesisir, mereka berupaya menciptakan Jawa Barat yang inklusif dan berkelanjutan.
4. Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan: Tagline "Jabar Istimewa" mereka menggambarkan tekad untuk mengatasi masalah-masalah strategis Jawa Barat melalui kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Mereka juga menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai, khususnya di daerah-daerah tertinggal, agar dapat mendukung ekonomi daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tantangan dalam Implementasi dan Relevansi dengan Data
Pilkada Jabar 2024 tidak lepas dari tantangan besar, terutama dalam memastikan implementasi visi dan misi pasangan calon agar sejalan dengan kebutuhan nyata di lapangan.Â
Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Jawa Barat mencapai sekitar 8%, dan angka kemiskinan berada pada 7,89% dari populasi. Kesenjangan ini memerlukan kebijakan yang tegas untuk menciptakan lapangan kerja baru, mengentaskan kemiskinan, serta memberikan akses kesehatan dan pendidikan yang merata.
Para calon menghadapi tugas besar dalam memastikan program-program ini dapat terwujud secara nyata, karena keberhasilan mereka akan menentukan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat secara menyeluruh.Â