Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Julia Kristeva: Konstruksi Wacana Tubuh

9 Oktober 2024   06:32 Diperbarui: 9 Oktober 2024   06:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana Tubuh Perempuan dalam Psikoanalisis dan Feminisme

Bagi Kristeva, tubuh perempuan adalah pusat dari perjuangan identitas. Tubuh tidak hanya merupakan entitas biologis, tetapi juga adalah medium dari penandaan sosial. Dalam hal ini, Kristeva mengembangkan kritik terhadap pemikiran Freud dan Lacan. Psikoanalisis, terutama dalam pandangan tradisional Freud dan Lacan, sering kali memandang tubuh perempuan sebagai objek yang terpinggirkan dari bahasa dan kekuasaan. Kristeva menantang pandangan ini dengan menunjukkan bagaimana tubuh perempuan bukan hanya objek pasif, tetapi juga agen aktif yang dapat mengganggu dan merusak struktur sosial patriarkal melalui tindakan-tindakan subversif.

Kristeva juga berbicara tentang bagaimana bahasa, dalam wacana patriarki, memarginalkan tubuh perempuan melalui apa yang ia sebut "the symbolic order." Tubuh perempuan sering kali dikodifikasi dalam bahasa sebagai yang "lain", yang berbeda, dan karena itu harus dikendalikan. Dalam tradisi Lacanian, tubuh perempuan dikaitkan dengan "the semiotic" atau dimensi pralinguistik dari bahasa yang melibatkan ekspresi tubuh, emosi, dan pengalaman. Sementara itu, "the symbolic" adalah ranah bahasa yang rasional dan dikendalikan oleh aturan-aturan patriarki.

Namun, Kristeva percaya bahwa tubuh perempuan juga memiliki potensi untuk mendobrak batas-batas simbolik ini. Melalui bahasa tubuh yang diasosiasikan dengan the semiotic, perempuan dapat melawan pengaturan sosial yang menindas dan mengklaim kembali subjektivitas mereka. Dalam pandangan Kristeva, tubuh perempuan menjadi medan perlawanan melalui ekspresi fisik, estetika, dan artistik yang dapat menantang aturan-aturan simbolik patriarkal.

Implikasi Konstruksi Wacana Tubuh dalam Konteks Modern

Pemikiran Kristeva tentang konstruksi wacana tubuh memiliki relevansi yang luas dalam konteks modern, terutama dalam debat feminis kontemporer mengenai tubuh, gender, dan identitas. Dalam era di mana wacana tentang tubuh semakin dipolitisasi---baik dalam hal hak reproduksi, representasi gender, atau kontrol sosial---teori Kristeva menawarkan cara baru untuk memikirkan tubuh sebagai ruang yang penuh dengan potensi subversif. Tubuh, menurut Kristeva, tidak hanya dapat dilihat sebagai objek pasif yang dikendalikan oleh struktur sosial, tetapi juga sebagai agen aktif yang mampu merusak, mengganggu, dan mendefinisikan ulang norma-norma yang ada.

Secara keseluruhan, gagasan Kristeva tentang konstruksi wacana tubuh menantang pandangan tradisional tentang tubuh perempuan sebagai sesuatu yang "lain" atau terpinggirkan. Melalui pendekatannya yang menggabungkan linguistik, psikoanalisis, dan teori feminis, Kristeva berhasil menunjukkan bagaimana tubuh bukan hanya sekadar objek biologi, tetapi juga medan perjuangan yang dinamis dalam pembentukan identitas dan kebudayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun