Selain itu, GMNI harus memperluas jaringannya dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan, serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas akademis. Pengurus baru perlu menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk memperkuat posisi GMNI sebagai organisasi yang berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat dan keadilan sosial. Solidaritas eksternal ini sangat penting dalam memperbesar dampak perjuangan GMNI di Kota Bandung dan sekitarnya.
4. Aksi Nyata dalam Isu-Isu Strategis Kota Bandung
Sebagai kota metropolitan yang terus berkembang, Bandung menghadapi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memerlukan perhatian serius. GMNI Universitas Terbuka Bandung mengharapkan pengurus DPC GMNI Kota Bandung periode 2024-2026 dapat secara aktif mengambil peran dalam mengadvokasi isu-isu strategis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Bandung. Isu-isu seperti penataan ruang kota, masalah kemacetan, pengelolaan lingkungan, serta akses pendidikan dan kesehatan yang lebih merata harus menjadi fokus perhatian GMNI.
Pengurus baru harus peka terhadap berbagai kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah daerah serta mampu memberikan masukan yang konstruktif demi kepentingan rakyat. Selain itu, GMNI juga harus menjadi motor penggerak dalam aksi-aksi sosial seperti kegiatan pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan bagi pemuda, hingga advokasi hak-hak kaum marjinal yang sering terabaikan dalam proses pembangunan kota.
5. Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
Isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan harus menjadi salah satu agenda prioritas pengurus DPC GMNI Kota Bandung periode 2024-2026. GMNI Universitas Terbuka Bandung berharap pengurus baru memberikan perhatian khusus pada penguatan peran perempuan dalam organisasi dan memastikan bahwa setiap kader perempuan GMNI memiliki ruang yang sama untuk berkontribusi dan berkarya. Kaderisasi yang inklusif serta penciptaan program-program yang sensitif gender harus menjadi komitmen pengurus baru.
Selain itu, GMNI juga harus aktif dalam memperjuangkan isu-isu kesetaraan gender di masyarakat luas, seperti perlindungan terhadap perempuan dari kekerasan, kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan, serta peningkatan akses perempuan terhadap pendidikan dan lapangan pekerjaan.
6. Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi dalam Gerakan
Di era digital saat ini, pemanfaatan teknologi informasi menjadi hal yang sangat krusial dalam memperkuat gerakan mahasiswa. GMNI Universitas Terbuka Bandung berharap pengurus baru dapat memaksimalkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi, kaderisasi, serta penyebaran informasi. Penggunaan media sosial dan platform digital lainnya harus dioptimalkan untuk menyampaikan pesan-pesan perjuangan GMNI, serta menjangkau lebih banyak kalangan pemuda di Kota Bandung yang mungkin belum tersentuh oleh ideologi Marhaenisme.
Inovasi dalam pendekatan gerakan juga penting, terutama dalam mengadaptasi gerakan perlawanan terhadap tantangan-tantangan yang semakin kompleks dan dinamis. Pengurus baru diharapkan mampu berpikir kreatif dalam menyusun strategi perjuangan yang relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar GMNI.
Penutup