Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Kepemimpinan: Membangun, Mengarahkan, dan Melayani

2 Oktober 2024   10:30 Diperbarui: 2 Oktober 2024   12:49 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.silabus.web.id/kepemimpinan-leadership/

Konsep kepemimpinan pelayan atau servant leadership adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang menarik dan banyak dibahas dalam beberapa dekade terakhir. Konsep ini dipopulerkan oleh Robert K. Greenleaf, yang menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memprioritaskan melayani orang lain terlebih dahulu sebelum memikirkan kekuasaan dan otoritas . Kepemimpinan pelayan mengubah paradigma tradisional bahwa pemimpin berada di puncak piramida kekuasaan, menjadi pemimpin yang justru berada di dasar untuk menopang dan mendukung orang lain.

Kepemimpinan pelayan menuntut seorang pemimpin untuk memiliki kualitas seperti mendengarkan, berempati, dan memiliki komitmen kuat terhadap pertumbuhan dan kesejahteraan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin pelayan tidak mementingkan ego pribadi, melainkan berusaha mengembangkan potensi orang lain. Kualitas ini sangat penting dalam konteks organisasi yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, di mana pemimpin bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap individu dalam organisasi tumbuh dan berkembang.

Tantangan dan Tanggung Jawab Pemimpin Masa Kini

Di era globalisasi dan perubahan teknologi yang pesat, tantangan bagi para pemimpin semakin kompleks. Kepemimpinan modern tidak hanya mengharuskan pemimpin untuk memiliki keterampilan manajemen, tetapi juga harus memahami dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terus berkembang. Pemimpin harus mampu beradaptasi dengan perubahan, sekaligus menjaga integritas dan etika dalam menghadapi godaan kekuasaan.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh pemimpin masa kini adalah menjaga keseimbangan antara mencapai hasil dan menjaga kesejahteraan tim. Dalam banyak kasus, pemimpin terlalu fokus pada target dan tujuan jangka pendek, sehingga mengabaikan kesejahteraan mental dan fisik para pengikutnya. Kepemimpinan yang efektif harus mengakui bahwa produktivitas dan kesejahteraan adalah dua hal yang saling berhubungan. Pemimpin yang baik tidak hanya memotivasi tim untuk mencapai target, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi.

Kesimpulan: Pemimpin Sebagai Sosok Inspiratif dan Pelayan

Hakekat kepemimpinan bukanlah soal kekuasaan atau kontrol, melainkan tentang kemampuan untuk menginspirasi, mengarahkan, dan melayani orang lain. Seorang pemimpin sejati adalah mereka yang memiliki visi yang jelas, berintegritas, mampu berempati, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kepemimpinan yang kolaboratif dan berfokus pada pelayanan, seorang pemimpin dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak pada masyarakat luas. Kepemimpinan sejati, seperti yang dijelaskan oleh Greenleaf dan para ahli lainnya, adalah tentang melayani orang lain dengan tulus, bukan sekadar menjadi tokoh yang diikuti.

Referensi:

1. John C. Maxwell, The 21 Irrefutable Laws of Leadership.

2. Peter F. Drucker, The Essential Drucker.

3. James MacGregor Burns, Leadership.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun