Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengenang Kasus BLBI: Siapakah Dalangnya?

26 September 2024   08:42 Diperbarui: 26 September 2024   08:48 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenang Kasus BLBI: Siapakah Dalangnya?

Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merupakan salah satu skandal keuangan terbesar yang pernah mengguncang Indonesia. Dimulai pada masa krisis ekonomi Asia 1997-1998, kasus ini masih menyisakan berbagai pertanyaan hingga kini, lebih dari dua dekade kemudian. BLBI tidak hanya menimbulkan kerugian besar bagi negara, tetapi juga mengungkap berbagai kejanggalan di balik pengelolaan bantuan pemerintah yang seharusnya menyelamatkan industri perbankan nasional. Pertanyaan besar yang terus menghantui masyarakat adalah: siapakah dalang di balik kasus ini?

Latar Belakang Kasus BLBI

BLBI bermula ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi pada akhir 1990-an, yang menyebabkan banyak bank di dalam negeri mengalami gagal likuiditas. Untuk mencegah runtuhnya sektor perbankan secara keseluruhan, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) mengeluarkan program bantuan likuiditas dengan menyuntikkan dana besar-besaran kepada bank-bank yang sedang dalam kesulitan. Dalam situasi yang kacau ini, total bantuan yang disalurkan mencapai sekitar Rp 144,5 triliun.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan napas baru bagi sektor perbankan yang hampir lumpuh agar bisa bertahan dan melanjutkan aktivitas ekonomi. Namun, niat baik pemerintah ini berubah menjadi bumerang ketika banyak bank penerima BLBI justru menyalahgunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk menyelamatkan nasabah atau menguatkan struktur perbankan. Tidak sedikit dari dana bantuan yang akhirnya digunakan untuk hal-hal di luar tujuan penyelamatan perbankan, seperti untuk menutupi utang perusahaan afiliasi atau bahkan mengalir ke luar negeri.

Penyalahgunaan Dana dan Kerugian Negara

Salah satu aspek yang membuat kasus BLBI sangat meresahkan adalah skala kerugian negara yang ditimbulkan. Dari total Rp 144,5 triliun dana yang disalurkan, sebagian besar tidak pernah kembali ke kas negara. Berbagai laporan menunjukkan bahwa dana tersebut dialihkan ke investasi pribadi, pembayaran utang, hingga ditransfer ke luar negeri. Dalam audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), diperkirakan kerugian negara dari kasus ini mencapai lebih dari Rp 100 triliun.

Penyalahgunaan dana BLBI secara sistematis mengindikasikan adanya kolusi antara pengusaha, pejabat perbankan, dan pemerintah saat itu. Beberapa bank bahkan diduga hanya menjadi "alat" untuk menyalurkan dana kepada pemilik bank dan kelompok elit yang terlibat dalam penyelewengan. Pengembalian dana BLBI yang minimal semakin memperkuat asumsi bahwa ada kekuatan besar yang melindungi aktor-aktor utama dalam kasus ini.

Siapakah Dalang Kasus BLBI?

Pertanyaan tentang siapa dalang utama di balik kasus BLBI selalu menjadi perdebatan hangat. Beberapa nama besar pengusaha dan politisi dikaitkan dengan skandal ini, namun hingga kini, kejelasan siapa yang paling bertanggung jawab masih samar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun