Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Propaganda dan Opini Publik, Kekuatan Strategis di Era Digital

22 September 2024   05:16 Diperbarui: 22 September 2024   05:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini, istilah propaganda sering kali dihubungkan dengan citra negatif---pengaruh manipulatif yang digunakan untuk mempromosikan agenda tersembunyi atau memutarbalikkan fakta. Namun, secara historis, propaganda adalah alat komunikasi politik dan sosial yang sah digunakan oleh berbagai kelompok untuk mempengaruhi opini publik, memperjuangkan ideologi, dan mendorong perubahan sosial. Di balik konotasi negatif, propaganda tetaplah sebuah strategi penting untuk membentuk persepsi massa, yang pada akhirnya akan memengaruhi arah kebijakan, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat.

Opini publik, sebagai gambaran persepsi kolektif dari masyarakat, merupakan pilar dalam demokrasi modern. Karena itu, membangun propaganda yang efektif menjadi esensial bagi kelompok atau individu yang ingin mempengaruhi dinamika sosial dan politik. Propaganda yang berhasil tidak hanya membentuk pandangan individu, tetapi juga menciptakan lingkungan sosial yang mendukung narasi tertentu, sehingga membangun dukungan yang luas dan mengakar.

Memahami Propaganda sebagai Alat Komunikasi

Propaganda bukanlah sekadar penyebaran informasi, tetapi merupakan teknik yang dirancang secara strategis untuk memengaruhi persepsi. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat kepercayaan dan pandangan yang sudah ada, serta menumbuhkan dukungan terhadap narasi yang diinginkan. Dalam sejarah, propaganda telah digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari mempromosikan ideologi politik hingga mendukung kebijakan publik.

Contoh klasik dari propaganda yang efektif adalah di masa Perang Dunia II, di mana banyak negara menggunakan teknik propaganda untuk menggalang dukungan publik terhadap perang, memperkuat semangat patriotisme, dan meredam kritik dari oposisi. Poster, film, dan pidato publik digunakan untuk menanamkan pesan yang sederhana namun kuat, yang memengaruhi opini masyarakat secara luas.

Pada dasarnya, propaganda bekerja dengan cara memperkuat emosi dan memanfaatkan prasangka atau kepercayaan yang sudah tertanam di benak masyarakat. Hal ini memungkinkan narasi yang diusung dapat diterima secara luas, bahkan tanpa perlu memberikan bukti atau argumen yang mendalam.

Opini Publik: Kunci dalam Proses Demokrasi

Opini publik tidak terbentuk secara spontan. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk media, budaya, pendidikan, dan tentu saja, propaganda. Dalam demokrasi, opini publik memainkan peran krusial dalam menentukan kebijakan dan keputusan politik. Seperti yang kita ketahui, politik adalah pertarungan narasi, dan opini publik adalah medan pertempurannya.

Ketika suatu kelompok ingin mencapai tujuannya, baik itu memenangkan pemilu, mendukung kebijakan tertentu, atau memperjuangkan perubahan sosial, membentuk opini publik menjadi prioritas. Oleh karena itu, propaganda digunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi massa. Di sinilah kita melihat betapa kuatnya keterkaitan antara propaganda dan opini publik, di mana propaganda yang efektif dapat menggeser arah pandangan masyarakat secara dramatis.

Strategi Membangun Propaganda di Era Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun