Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku: Mengurai Fenomena Golput dalam Spektrum Politik Indonesia

13 September 2024   08:02 Diperbarui: 13 September 2024   08:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan-tulisan dalam buku ini juga tidak lepas dari sentuhan akademik yang kuat, yang mencerminkan kedalaman analisis politik Arbi Sanit. Ia secara konsisten menyoroti bagaimana elite politik Indonesia gagal memahami bahwa partisipasi politik tidak sebatas memilih dalam pemilu, tetapi juga mencakup bagaimana partai politik menyerap dan menyalurkan aspirasi rakyat.

Relevansi di Era Reformasi

Meskipun buku ini ditulis dalam konteks masa Orde Baru, isinya tetap relevan di era Reformasi. Demokrasi pasca-Reformasi di Indonesia memang telah banyak mengalami perubahan, namun beberapa problem utama seperti korupsi, politik uang, dan keterbatasan pilihan politik masih menjadi isu besar yang belum terselesaikan. Dalam konteks ini, gerakan Golput bisa saja terus eksis dan bahkan berkembang jika partai-partai politik dan sistem pemilu tidak berbenah secara mendasar.

Golput di masa kini mungkin berbeda dalam motivasinya dibandingkan di masa lalu, namun esensi dari gerakan ini tetap menunjukkan kekecewaan terhadap sistem politik yang belum ideal. Buku ini mengingatkan kita bahwa Golput bukan sekadar gerakan antusias politik, tetapi cerminan dari krisis kepercayaan yang dialami masyarakat terhadap lembaga-lembaga politik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, buku "Aneka Pandangan Fenomena Politik: Golput" adalah bacaan penting bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam fenomena Golput dalam konteks politik Indonesia. Arbi Sanit berhasil menghadirkan berbagai perspektif yang tajam dan kritis tentang mengapa masyarakat memilih untuk tidak memilih. Buku ini tidak hanya memberikan gambaran mengenai Golput sebagai fenomena politik, tetapi juga membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang bagaimana sistem politik Indonesia perlu terus diperbaiki agar dapat memenuhi harapan rakyat.

Bagi kalangan akademisi, aktivis, dan politisi, buku ini bisa menjadi bahan refleksi penting dalam upaya memahami fenomena politik Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. Dan bagi masyarakat umum, buku ini menawarkan pandangan bahwa dalam sebuah demokrasi, semua pilihan---termasuk pilihan untuk tidak memilih---adalah bentuk hak politik yang sah dan harus dihargai.

Sebagai penutup, "Aneka Pandangan Fenomena Politik: Golput" adalah sebuah pengingat bahwa demokrasi sejati bukan hanya tentang berpartisipasi dalam pemilu, tetapi juga tentang membangun sistem politik yang benar-benar inklusif, transparan, dan berpihak kepada rakyat.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun