Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku: Mengurai Fenomena Golput dalam Spektrum Politik Indonesia

13 September 2024   08:02 Diperbarui: 13 September 2024   08:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

---

Buku "Aneka Pandangan Fenomena Politik: Golput" dengan penyunting dan kata pengantar oleh Arbi Sanit ini hadir sebagai sebuah karya yang menawarkan analisis mendalam mengenai fenomena politik yang cukup kontroversial di Indonesia, yakni "Golput" atau gerakan tidak memilih dalam pemilu. Dalam dunia demokrasi, Golput sering dianggap sebagai bentuk ketidakpedulian politik, namun bagi sebagian kalangan, gerakan ini justru mencerminkan bentuk kritik yang serius terhadap sistem politik yang ada.

Konteks Sejarah dan Pemikiran

Fenomena Golput di Indonesia sudah muncul sejak masa Orde Baru, terutama ketika banyak pihak merasa pemilu hanyalah formalitas belaka dan pilihan yang tersedia tidak mampu mewakili aspirasi masyarakat luas. Di masa itu, kondisi politik berada di bawah kontrol ketat rezim Soeharto, di mana partai-partai politik hanya menjadi alat negara dan bukan wahana demokrasi yang sehat. Dalam konteks ini, Golput hadir sebagai bentuk perlawanan non-aktif terhadap sistem yang dianggap korup dan otoritarian.

Arbi Sanit dalam buku ini menyoroti berbagai alasan mengapa seseorang memilih untuk Golput. Beberapa alasan utamanya adalah kekecewaan terhadap partai politik yang tidak memiliki visi yang jelas untuk perubahan, ketiadaan calon pemimpin yang dianggap layak, serta sistem politik yang tidak inklusif dan kurang transparan. Dalam sudut pandang ini, Golput bukan sekadar sikap apatis, melainkan bentuk perlawanan politik yang lebih dalam.

Keberagaman Perspektif

Salah satu keunggulan buku ini adalah pengumpulan berbagai pandangan dari tokoh-tokoh politik, akademisi, dan aktivis mengenai fenomena Golput. Dalam setiap tulisan yang dimuat, kita bisa melihat ragam perspektif yang berbeda-beda mengenai mengapa masyarakat memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Arbi Sanit dengan cermat memilih esai-esai yang mewakili berbagai pandangan politik yang luas, dari mereka yang menganggap Golput sebagai ancaman demokrasi hingga yang melihatnya sebagai hak politik yang sah dan valid dalam suatu sistem demokrasi.

Di dalam resensi ini, penting juga untuk menyoroti bahwa banyak penulis dalam buku ini menggarisbawahi bahwa gerakan Golput, meskipun sering dilihat sebagai problematik dalam demokrasi, tetap mencerminkan kekecewaan mendalam masyarakat terhadap janji-janji politik yang tidak kunjung terealisasi. Pada akhirnya, ini mengingatkan kita akan pentingnya reformasi politik yang lebih substansial, di mana rakyat merasa bahwa suara mereka benar-benar berharga.

Kritik Terhadap Sistem Politik

Buku ini juga secara tidak langsung menjadi kritik terhadap partai-partai politik di Indonesia. Arbi Sanit dengan elegan menyampaikan bahwa Golput mencerminkan kegagalan partai-partai dalam memahami dan merespon keinginan rakyat. Sejumlah partai politik hanya berkutat pada persoalan elektabilitas dan kekuasaan, tetapi gagal menyentuh substansi masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam beberapa tulisan, disinggung bagaimana politik transaksional dan oligarki semakin memperburuk citra partai-partai di mata masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun