Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ivan Turgenev: Potrait of a Nihilist

13 September 2024   05:22 Diperbarui: 13 September 2024   13:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.neh.gov/article/ivan-turgenev-was-distrusted-left-and-right

Meskipun Turgenev dianggap oleh beberapa kalangan sebagai kritikus nihilisme, ia tidak serta merta menciptakan tokoh Bazarov untuk mencela gerakan tersebut. Sebaliknya, potret yang ia buat adalah potret yang penuh nuansa, yang menampilkan sisi baik dan buruk dari filosofi nihilisme. Bazarov bukanlah penjahat dalam novel ini, tetapi seorang tokoh yang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah dengan cepat, namun akhirnya kalah oleh kontradiksi internalnya sendiri.

Melalui karakter Bazarov, Turgenev menunjukkan bahwa nihilisme, meskipun menawarkan kritik tajam terhadap kemapanan, juga memiliki keterbatasannya. Bazarov, yang menolak semua nilai tradisional, akhirnya menemukan dirinya terisolasi dan terasing, baik secara emosional maupun sosial. Dalam salah satu momen paling emosional dalam novel ini, Bazarov yang sekarat mengungkapkan kesadarannya akan keterbatasan dirinya, mengakui bahwa meskipun ia mencoba hidup tanpa emosi dan hubungan manusia, ia pada akhirnya membutuhkan keduanya.

Relevansi Nihilisme dan Fathers and Sons di Era Modern

Meskipun ditulis lebih dari satu setengah abad yang lalu, Fathers and Sons tetap relevan hingga hari ini. Ide nihilisme yang diwakili oleh Bazarov masih memiliki daya tarik bagi generasi muda yang merasa kecewa dengan status quo. Dalam dunia modern yang penuh dengan ketidakpastian politik, ekonomi, dan lingkungan, banyak yang merasa tertarik pada pandangan nihilistik yang menolak semua otoritas dan mencari jalan alternatif.

Namun, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Bazarov, nihilisme bukanlah solusi yang sempurna. Penolakan terhadap semua nilai tanpa membangun sesuatu yang baru dapat menyebabkan kehampaan dan isolasi. Turgenev, dengan kecerdasannya sebagai seorang novelis, menawarkan kepada pembacanya sebuah renungan mendalam tentang batasan-batasan dari sebuah gerakan yang mengklaim menolak semua hal, tetapi tidak menawarkan alternatif yang nyata.

Kesimpulan

Ivan Turgenev melalui Fathers and Sons tidak hanya memberikan potret realistis dari masyarakat Rusia abad ke-19, tetapi juga menyusun karakter Bazarov sebagai simbol dari ketegangan antara generasi dan perubahan sosial. Potret seorang nihilis ini tetap menjadi cerminan relevan dari pergulatan intelektual dan emosional yang dihadapi oleh individu dan masyarakat saat menghadapi perubahan yang cepat dan radikal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun