Meskipun Turgenev dianggap oleh beberapa kalangan sebagai kritikus nihilisme, ia tidak serta merta menciptakan tokoh Bazarov untuk mencela gerakan tersebut. Sebaliknya, potret yang ia buat adalah potret yang penuh nuansa, yang menampilkan sisi baik dan buruk dari filosofi nihilisme. Bazarov bukanlah penjahat dalam novel ini, tetapi seorang tokoh yang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang berubah dengan cepat, namun akhirnya kalah oleh kontradiksi internalnya sendiri.
Melalui karakter Bazarov, Turgenev menunjukkan bahwa nihilisme, meskipun menawarkan kritik tajam terhadap kemapanan, juga memiliki keterbatasannya. Bazarov, yang menolak semua nilai tradisional, akhirnya menemukan dirinya terisolasi dan terasing, baik secara emosional maupun sosial. Dalam salah satu momen paling emosional dalam novel ini, Bazarov yang sekarat mengungkapkan kesadarannya akan keterbatasan dirinya, mengakui bahwa meskipun ia mencoba hidup tanpa emosi dan hubungan manusia, ia pada akhirnya membutuhkan keduanya.
Relevansi Nihilisme dan Fathers and Sons di Era Modern
Meskipun ditulis lebih dari satu setengah abad yang lalu, Fathers and Sons tetap relevan hingga hari ini. Ide nihilisme yang diwakili oleh Bazarov masih memiliki daya tarik bagi generasi muda yang merasa kecewa dengan status quo. Dalam dunia modern yang penuh dengan ketidakpastian politik, ekonomi, dan lingkungan, banyak yang merasa tertarik pada pandangan nihilistik yang menolak semua otoritas dan mencari jalan alternatif.
Namun, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Bazarov, nihilisme bukanlah solusi yang sempurna. Penolakan terhadap semua nilai tanpa membangun sesuatu yang baru dapat menyebabkan kehampaan dan isolasi. Turgenev, dengan kecerdasannya sebagai seorang novelis, menawarkan kepada pembacanya sebuah renungan mendalam tentang batasan-batasan dari sebuah gerakan yang mengklaim menolak semua hal, tetapi tidak menawarkan alternatif yang nyata.
Kesimpulan
Ivan Turgenev melalui Fathers and Sons tidak hanya memberikan potret realistis dari masyarakat Rusia abad ke-19, tetapi juga menyusun karakter Bazarov sebagai simbol dari ketegangan antara generasi dan perubahan sosial. Potret seorang nihilis ini tetap menjadi cerminan relevan dari pergulatan intelektual dan emosional yang dihadapi oleh individu dan masyarakat saat menghadapi perubahan yang cepat dan radikal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H