Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Marhaenis dan Sukarnois Wajib Coblos Kotak Kosong di Pilkada 2024!

7 September 2024   08:06 Diperbarui: 7 September 2024   08:08 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**Marhaenis dan Soekarnois Wajib Coblos Kotak Kosong di Pilkada 2024!**

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 sudah di depan mata. Euforia politik mulai terasa, dengan berbagai calon yang diusung oleh partai-partai politik bersaing memperebutkan kursi kekuasaan di tingkat daerah. Namun, di tengah gegap gempita demokrasi ini, muncul pertanyaan mendasar: apakah pilihan kita dalam Pilkada ini benar-benar mencerminkan semangat perjuangan rakyat kecil? Sebagai seorang Marhaenis dan Soekarnois, kita perlu merenungkan kembali posisi kita dalam dinamika politik ini.

Sejak kemunculan kotak kosong sebagai opsi dalam Pilkada, banyak pihak menganggapnya sebagai bentuk perlawanan simbolis terhadap dominasi politik oligarki. Kotak kosong menawarkan alternatif bagi rakyat yang merasa bahwa kandidat yang tersedia tidak mewakili kepentingan mereka. Bagi seorang Marhaenis dan Soekarnois, memilih kotak kosong dapat menjadi pernyataan tegas terhadap praktik politik yang semakin menjauh dari prinsip-prinsip kerakyatan yang diperjuangkan oleh Bung Karno. Mengapa demikian?

kompas.com
kompas.com

### 1. **Krisis Kepemimpinan Berbasis Ideologi**

Sebagai seorang Marhaenis dan Soekarnois, kita meyakini bahwa pemimpin haruslah sosok yang berkomitmen terhadap kepentingan rakyat, khususnya kaum marhaen---rakyat kecil yang tertindas secara ekonomi dan politik. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak calon kepala daerah yang diusung bukan karena mereka memiliki visi kerakyatan yang kuat, melainkan karena kepentingan pragmatis partai atau kelompok elit tertentu. Alih-alih berjuang untuk keadilan sosial, mereka lebih sering terjebak dalam lingkaran oligarki yang semakin kuat di negeri ini.

Bung Karno dalam ajarannya selalu menekankan pentingnya kepemimpinan yang berdiri di atas prinsip Pancasila, khususnya sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, dalam Pilkada 2024, banyak kandidat yang jauh dari semangat tersebut. Mereka lebih cenderung mengedepankan retorika populis tanpa langkah nyata untuk mewujudkan kesejahteraan bagi kaum marhaen. Dalam konteks ini, memilih kotak kosong adalah bentuk penolakan terhadap kandidat yang tidak memiliki keberpihakan ideologis yang jelas.

### 2. **Penolakan Terhadap Politik Transaksional**

Marhaenis dan Soekarnois menentang segala bentuk politik transaksional. Politik semacam ini hanya akan melanggengkan kekuasaan bagi kelompok elit yang jauh dari rakyat kecil. Dalam Pilkada 2024, banyak calon yang diduga kuat terlibat dalam politik uang, dimana suara rakyat "dibeli" dengan iming-iming materi sementara komitmen mereka terhadap kesejahteraan rakyat hanya sebatas janji kampanye.

Bung Karno dalam perjuangannya selalu mengedepankan pentingnya politik yang bersih dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Namun, apa yang kita lihat saat ini adalah kenyataan yang jauh dari cita-cita tersebut. Uang dan kekuasaan menjadi alat utama dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin daerah. Oleh karena itu, dengan memilih kotak kosong, kita menyatakan perlawanan terhadap sistem politik yang mengutamakan uang daripada kesejahteraan rakyat.

### 3. **Membangun Kesadaran Politik Rakyat**

Memilih kotak kosong bukanlah tindakan apatis, melainkan bentuk kesadaran politik yang lebih tinggi. Sebagai seorang Marhaenis dan Soekarnois, kita harus selalu memprioritaskan pendidikan politik bagi rakyat. Bung Karno selalu menekankan pentingnya rakyat memahami politik agar tidak mudah dimanipulasi oleh kelompok yang hanya mencari kekuasaan.

Dalam Pilkada 2024, kita dihadapkan pada pilihan yang sulit. Banyak kandidat yang tidak mencerminkan nilai-nilai kerakyatan yang kita junjung tinggi. Dengan memilih kotak kosong, kita mengajak rakyat untuk tidak hanya memilih berdasarkan siapa yang paling populer atau siapa yang memberi janji paling manis. Kita mendorong rakyat untuk berpikir kritis dan memahami bahwa hak pilih adalah instrumen untuk memperjuangkan kepentingan bersama, bukan sekadar ritual lima tahunan yang penuh manipulasi.

### 4. **Mengirim Pesan Tegas Kepada Elite Politik**

Memilih kotak kosong dalam Pilkada 2024 juga bisa dilihat sebagai bentuk pesan kepada elite politik bahwa rakyat sudah muak dengan kondisi politik yang tidak berpihak kepada mereka. Marhaenis dan Soekarnois harus berani mengambil sikap tegas dalam menghadapi realitas politik saat ini. Jika kita merasa bahwa kandidat yang ada tidak mewakili kepentingan rakyat, maka tidak ada salahnya untuk memilih kotak kosong sebagai bentuk protes.

Pesan ini penting untuk disampaikan agar para elite politik tidak terus menerus mengabaikan aspirasi rakyat kecil. Dengan kotak kosong, kita menyampaikan bahwa kita menolak untuk didikte oleh pilihan-pilihan yang disodorkan oleh partai politik yang lebih mengutamakan kepentingan mereka daripada kepentingan rakyat.

### 5. **Memperkuat Gerakan Politik Kerakyatan**

Memilih kotak kosong bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari gerakan politik yang lebih besar. Sebagai Marhaenis dan Soekarnois, kita harus terus mendorong terbentuknya pemimpin-pemimpin yang benar-benar lahir dari rahim rakyat. Memilih kotak kosong bisa menjadi momentum untuk memperkuat gerakan politik kerakyatan yang sejati, yang tidak hanya berbicara tentang kesejahteraan rakyat dalam kampanye, tetapi juga mewujudkannya dalam kebijakan.

Kita harus berani menyuarakan aspirasi rakyat kecil, baik di dalam maupun di luar sistem politik. Bung Karno mengajarkan kita bahwa revolusi tidak hanya terjadi di jalanan, tetapi juga dalam sistem politik yang ada. Dengan memilih kotak kosong, kita memulai revolusi kecil yang bisa mengubah arah politik Indonesia ke depan.

### Kesimpulan

Pilkada 2024 merupakan momentum penting bagi rakyat Indonesia, terutama bagi kita yang mengaku sebagai Marhaenis dan Soekarnois. Namun, jika pilihan yang tersedia tidak mencerminkan semangat kerakyatan yang kita perjuangkan, maka memilih kotak kosong adalah langkah yang tepat. Ini bukan sekadar pilihan kosong, melainkan pernyataan tegas terhadap krisis kepemimpinan, penolakan politik transaksional, dan upaya membangun kesadaran politik rakyat.

Dengan memilih kotak kosong, kita mengirimkan pesan bahwa rakyat kecil tidak bisa terus menerus diabaikan. Kotak kosong adalah simbol perlawanan terhadap sistem politik yang sudah terdistorsi oleh kepentingan elit. Sebagai Marhaenis dan Soekarnois, inilah saatnya kita bergerak dan menyuarakan perubahan demi Indonesia yang lebih adil dan berpihak pada kaum marhaen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun