Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ulrich Beck: Masyarakat Resiko

7 September 2024   05:05 Diperbarui: 7 September 2024   05:25 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://economicsociology.org/2015/01/04/ulrich-beck-has-died-his-powerful-concept-of-risk-society-is-relevant-as-never-was-before/

Ulrich Beck, seorang sosiolog Jerman, dikenal luas atas pemikirannya mengenai konsep "masyarakat risiko" (risk society), sebuah gagasan yang pertama kali ia kemukakan dalam bukunya *Risk Society: Towards a New Modernity* (1986). Beck menggambarkan dunia modern sebagai tempat di mana masyarakat semakin dihantui oleh ancaman risiko yang kompleks dan global. Risiko-risiko ini bukan lagi bersifat lokal atau mudah dikendalikan, melainkan mengglobal dan menjadi bagian yang inheren dalam kehidupan modern. Pandangannya ini sangat relevan di era kontemporer, ketika dunia dihadapkan pada berbagai krisis, mulai dari perubahan iklim, terorisme, hingga pandemi.

Konsep masyarakat risiko Beck didasarkan pada premis bahwa modernisasi tidak hanya menghasilkan kemajuan teknologi dan ekonomi, tetapi juga menciptakan risiko-risiko baru yang sulit diprediksi dan dikelola. Risiko yang dimaksud Beck bukanlah ancaman yang datang dari luar, melainkan konsekuensi dari proses modernisasi itu sendiri. Dalam masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi dan globalisasi, manusia menghadapi risiko yang tidak terlihat dan sering kali tidak dapat dihindari. Masyarakat risiko adalah masyarakat di mana risiko, baik lingkungan, ekonomi, maupun sosial, menjadi ciri utama kehidupan.

### Modernisasi Reflektif dan Risiko Global

Menurut Beck, era modern telah beralih dari "masyarakat industri" ke "masyarakat risiko." Dalam masyarakat industri, risiko yang dihadapi umumnya bersifat material dan lokal, seperti kecelakaan kerja, kerusakan mesin, atau bahaya lingkungan yang masih bisa dikelola secara langsung oleh individu atau kelompok. Namun, di masyarakat risiko, ancaman datang dari proses modernisasi itu sendiri dan bersifat global. Beck menyebut ini sebagai "modernisasi reflektif," di mana masyarakat mulai menyadari bahwa kemajuan yang mereka kejar juga membawa dampak negatif yang sulit dikendalikan.

Salah satu contoh utama dari masyarakat risiko adalah krisis lingkungan yang disebabkan oleh industrialisasi dan penggunaan teknologi canggih. Bencana nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl (1986) atau Fukushima (2011) menunjukkan betapa rapuhnya masyarakat modern terhadap risiko yang dihasilkan oleh teknologi. Perubahan iklim, sebagai hasil dari emisi karbon dan polusi industri, adalah risiko yang diciptakan oleh modernisasi itu sendiri. Risiko ini tidak mengenal batas negara, karena dampaknya dirasakan secara global---mulai dari naiknya suhu bumi hingga bencana alam yang semakin sering terjadi.

### Ketidakpastian dan Individualisasi Risiko

Beck juga menyoroti bahwa salah satu ciri utama dari masyarakat risiko adalah ketidakpastian. Risiko modern bersifat tidak terlihat dan sering kali tidak terdeteksi sampai akhirnya menjadi krisis besar. Sebagai contoh, polusi udara atau kontaminasi makanan sering kali tidak segera terlihat dampaknya, tetapi seiring waktu, mereka dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Ini berbeda dengan ancaman tradisional yang lebih jelas dan langsung terlihat, seperti bencana alam atau peperangan.

Ketidakpastian ini juga berhubungan dengan bagaimana risiko dibagikan dalam masyarakat. Dalam masyarakat industri, risiko cenderung terdistribusi berdasarkan kelas sosial, dengan kelompok pekerja menghadapi risiko yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di masyarakat risiko, risiko bersifat lebih individual dan tidak terikat pada kelas sosial tertentu. Beck menyebut proses ini sebagai "individualisasi risiko," di mana setiap individu harus bertanggung jawab atas keselamatannya sendiri, tanpa adanya perlindungan yang jelas dari negara atau institusi.

Sebagai contoh, dalam konteks kesehatan, orang sekarang dihadapkan pada risiko yang lebih besar terkait gaya hidup mereka---seperti pilihan makanan, aktivitas fisik, dan keputusan medis---yang dianggap sebagai tanggung jawab individu. Pandemi COVID-19 adalah contoh nyata bagaimana risiko menjadi semakin individual, dengan setiap orang bertanggung jawab untuk melindungi dirinya sendiri dan orang lain melalui tindakan preventif seperti memakai masker atau menjaga jarak sosial.

### Globalisasi Risiko dan Demokrasi

Globalisasi memainkan peran penting dalam memperparah risiko di masyarakat modern. Beck berpendapat bahwa risiko sekarang ini tidak lagi dapat dikelola secara efektif oleh satu negara atau pemerintah saja, karena sifatnya yang lintas batas. Sebagai contoh, perubahan iklim membutuhkan kerja sama global, karena tindakan satu negara dapat mempengaruhi lingkungan di negara lain. Begitu pula dengan risiko ekonomi, di mana krisis keuangan di satu negara dapat berdampak pada ekonomi global, seperti yang terlihat dalam krisis keuangan 2008.

Beck juga mengkritik bagaimana demokrasi dan institusi politik saat ini belum sepenuhnya mampu menangani tantangan masyarakat risiko. Demokrasi tradisional didasarkan pada prinsip-prinsip perwakilan dan kedaulatan nasional, tetapi risiko global membutuhkan solusi lintas batas yang lebih kompleks. Dalam masyarakat risiko, keputusan politik sering kali diambil oleh aktor non-demokratis seperti perusahaan multinasional atau lembaga keuangan global, yang tidak terikat oleh kewajiban untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada publik. Ini menimbulkan ketegangan antara kebutuhan untuk menangani risiko global dan keterbatasan struktur politik yang ada.

### Solidaritas Kosmopolitan

Salah satu solusi yang diajukan Beck untuk mengatasi masalah ini adalah gagasan "solidaritas kosmopolitan." Beck percaya bahwa masyarakat harus mulai memikirkan diri mereka sebagai bagian dari komunitas global yang saling terhubung, di mana risiko dan solusi tidak bisa lagi dibatasi oleh batasan negara. Solidaritas kosmopolitan adalah bentuk solidaritas yang melampaui batas nasional, di mana orang-orang dari berbagai negara bekerja sama untuk menangani risiko global seperti perubahan iklim, krisis kesehatan, atau bencana lingkungan.

Beck menekankan bahwa solidaritas kosmopolitan ini tidak hanya penting untuk menangani risiko, tetapi juga untuk memperkuat demokrasi. Dengan memperluas cakupan demokrasi untuk mencakup masalah global, masyarakat dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi seluruh planet. Ini berarti bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat risiko tidak bisa lagi hanya menjadi urusan pemerintah nasional, tetapi juga harus melibatkan kerja sama internasional yang kuat dan partisipasi aktif dari masyarakat sipil global.

### Kesimpulan

Konsep masyarakat risiko yang dikemukakan oleh Ulrich Beck menawarkan perspektif yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh dunia modern. Risiko global, ketidakpastian, dan individualisasi risiko adalah fenomena yang semakin mendominasi kehidupan kita, membuat kita harus berpikir ulang tentang cara kita mengelola risiko dan memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak membawa bencana yang tidak bisa diatasi. Solidaritas kosmopolitan dan kerja sama global menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Pandangan Beck mengingatkan kita bahwa modernitas tidak hanya tentang kemajuan, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk mengelola risiko yang diciptakan oleh kemajuan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun