Sandiaga Uno, mantan cawapres Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, adalah pilihan logis lainnya. Sandiaga memiliki popularitas yang kuat di kalangan pengusaha dan pemilih muda. Pengalaman Sandiaga dalam bidang ekonomi dan pemerintahan lokal dapat melengkapi visi Anies dalam mengelola negara. Meskipun Sandiaga berasal dari latar belakang politik yang berbeda, politik selalu membuka peluang untuk koalisi lintas partai.
### 8. **Tokoh dari Kalangan Profesional atau Akademisi**
Jika Anies dan PDIP ingin menghadirkan figur baru yang tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu, memilih cawapres dari kalangan profesional atau akademisi bisa menjadi pilihan. Sosok seperti Sri Mulyani, yang memiliki kredibilitas di bidang ekonomi, atau Mahfud MD yang memiliki latar belakang hukum, bisa menjadi pasangan yang memperkuat kepemimpinan nasional dari sisi kompetensi dan integritas.
### Faktor Penentu dalam Memilih Cawapres
1. **Keseimbangan Geografis**: Memilih cawapres dari daerah dengan jumlah pemilih besar yang berbeda dengan daerah asal Anies bisa menambah daya tarik pasangan ini secara nasional.
2. **Keseimbangan Ideologis**: Cawapres yang dapat mengimbangi atau melengkapi ideologi dan kebijakan Anies akan membantu menciptakan harmoni dalam pemerintahan.
3. **Elektabilitas dan Popularitas**: Popularitas cawapres sangat penting untuk menarik suara dari segmen pemilih yang lebih luas.
4. **Kemampuan dan Pengalaman**: Memilih cawapres yang memiliki kemampuan teknokratis atau pengalaman eksekutif yang kuat bisa meningkatkan kredibilitas pasangan ini di mata pemilih.
**Kesimpulan**
Meskipun kemungkinan Anies Baswedan menjadi calon presiden dari PDIP pada Pemilu 2029 masih sangat spekulatif, hal ini tidak bisa sepenuhnya dikesampingkan. Politik adalah dunia yang dinamis dan penuh kejutan, di mana segala kemungkinan bisa terjadi. Jika Anies mampu membuktikan dirinya sebagai figur yang dapat merangkul berbagai kelompok dan menjadi simbol persatuan, maka peluangnya untuk diusung oleh PDIP, atau setidaknya mendapatkan dukungan signifikan dari partai tersebut, akan semakin besar. Namun, perjalanan menuju pencalonan tersebut tentunya tidak akan mudah dan penuh dengan tantangan yang harus dihadapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H