Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jacques Ellul: Masyakarat Teknologis

20 Agustus 2024   02:49 Diperbarui: 20 Agustus 2024   03:00 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**Jacques Ellul: Masyarakat Teknologis dan Tantangan Modernitas**

Jacques Ellul, seorang filsuf, teolog, dan sosiolog Prancis, adalah salah satu pemikir paling penting dalam mengkritik teknologi modern. Karyanya yang terkenal, "The Technological Society" (Masyarakat Teknologis), menjadi tonggak dalam memahami dampak teknologi terhadap kehidupan sosial dan budaya manusia. Ellul menyajikan pandangan yang sangat kritis terhadap perkembangan teknologi, bukan hanya sebagai alat atau perangkat, tetapi sebagai kekuatan yang membentuk dan mendominasi masyarakat. Artikel ini akan mengeksplorasi pemikiran Ellul tentang masyarakat teknologis dan bagaimana relevansinya di era modern.

### Teknologi Sebagai Sistem Otonom

Salah satu premis utama Ellul adalah gagasan bahwa teknologi telah berkembang menjadi sistem otonom yang mendikte cara hidup manusia. Dalam pandangan Ellul, teknologi tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi telah menjadi kekuatan yang berdiri sendiri, dengan logika dan hukum yang tidak bisa dihindari. Teknologi, menurut Ellul, memiliki "imperatif teknis" yang memaksa masyarakat untuk terus berinovasi, mempercepat proses, dan meningkatkan efisiensi tanpa mempertimbangkan implikasi etis atau sosial.

Ellul menekankan bahwa teknologi tidak berkembang secara netral. Ia mengklaim bahwa setiap kemajuan teknologi membawa serta serangkaian konsekuensi yang mengubah struktur masyarakat secara mendalam. Contoh paling jelas adalah bagaimana teknologi komunikasi seperti internet dan media sosial telah mengubah cara manusia berinteraksi, mengkonsumsi informasi, dan membentuk identitas pribadi. Kemajuan ini membawa dampak besar pada cara kita memandang diri sendiri dan dunia di sekitar kita, seringkali tanpa kita sadari.

### Masyarakat Teknis dan Kehilangan Kebebasan

Menurut Ellul, dalam masyarakat teknologis, manusia kehilangan kebebasannya secara bertahap. Masyarakat teknologis cenderung mendorong homogenisasi budaya dan pemikiran, karena teknologi cenderung mengatur dan mengontrol setiap aspek kehidupan manusia. Kebebasan individu menjadi ilusi ketika setiap keputusan, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, dipengaruhi oleh sistem teknis yang lebih besar. Misalnya, algoritma media sosial yang menentukan konten apa yang kita lihat setiap hari mencerminkan bagaimana teknologi telah mengambil alih aspek-aspek penting dari kebebasan kita, seperti memilih apa yang kita konsumsi dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.

Ellul berpendapat bahwa masyarakat modern telah menjadi "masyarakat teknis," di mana segala sesuatu diukur berdasarkan nilai teknis seperti efisiensi, produktivitas, dan kuantifikasi. Dalam konteks ini, nilai-nilai humanis seperti keadilan, kebahagiaan, dan moralitas menjadi semakin tidak relevan, karena semua hal dievaluasi berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi kriteria teknis. Dengan kata lain, teknologi telah menggantikan manusia sebagai pusat perhatian dalam kehidupan sosial, dan dengan demikian, kebebasan manusia menjadi semakin terancam.

### Dehumanisasi dan Teknokrasi

Ellul juga memperingatkan tentang bahaya dehumanisasi yang ditimbulkan oleh dominasi teknologi. Dalam masyarakat teknologis, manusia cenderung dilihat sebagai bagian dari mesin besar, di mana nilai individu ditentukan oleh seberapa baik mereka sesuai dengan sistem teknis yang ada. Ini menghasilkan apa yang disebut Ellul sebagai "teknokrasi," di mana ahli teknis dan ilmuwan memiliki kekuasaan yang luar biasa untuk menentukan arah masyarakat, sementara aspek-aspek manusiawi seperti emosi, moral, dan spiritualitas diabaikan atau dianggap tidak relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun