Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Betty Friedan: Mistik Feminin

15 Agustus 2024   05:36 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:17 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betty Friedan adalah salah satu tokoh feminis paling berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat, terutama dikenal melalui karyanya yang monumental, *The Feminine Mystique* (1963). 

Buku ini sering dianggap sebagai pemicu gelombang kedua feminisme di Amerika, sebuah gerakan yang berfokus pada hak-hak perempuan di luar lingkup tradisional rumah tangga dan peran domestik. 

Dalam *The Feminine Mystique*, Friedan mengeksplorasi konsep "mistik feminin," sebuah gagasan yang merujuk pada keyakinan bahwa peran utama dan satu-satunya perempuan adalah sebagai istri, ibu, dan pengurus rumah tangga. 

Buku ini mengungkap betapa banyak perempuan di era pasca-Perang Dunia II merasa terperangkap dalam peran ini, meskipun masyarakat pada waktu itu meyakinkan mereka bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam lingkup domestik.

Latar Belakang dan Konteks

Pada awal abad ke-20, peran perempuan di masyarakat Amerika mengalami perubahan signifikan. Dengan meningkatnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja selama Perang Dunia II, banyak perempuan yang merasakan kebebasan dan kemandirian yang belum pernah mereka alami sebelumnya. 

Namun, setelah perang berakhir, terjadi penekanan sosial agar perempuan kembali ke rumah, meninggalkan pekerjaan mereka dan kembali mengambil peran tradisional sebagai ibu rumah tangga. 

Media, buku, dan iklan pada masa itu menggambarkan ideal perempuan yang bahagia, terpenuhi dalam peran mereka sebagai istri dan ibu. Friedan menyebut fenomena ini sebagai "mistik feminin," sebuah konsep yang menutupi realitas ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan yang dirasakan oleh banyak perempuan.

Mistik Feminin dan Perannya dalam Menindas Perempuan

Mistik feminin menggambarkan pandangan yang sempit dan terbatas tentang kebahagiaan perempuan, di mana mereka diharapkan untuk menemukan kepuasan hidup hanya melalui peran domestik. 

Konsep ini, menurut Friedan, tidak hanya membatasi potensi perempuan, tetapi juga menjadi sumber ketidakbahagiaan yang mendalam. Banyak perempuan pada saat itu merasa kehilangan identitas pribadi mereka, karena seluruh eksistensi mereka direduksi menjadi peran sebagai istri dan ibu. 

Friedan menemukan bahwa perempuan-perempuan ini sering merasa terisolasi dan tidak terpenuhi, meskipun mereka telah mencapai apa yang disebut sebagai "American Dream."

Friedan juga mengkritik bagaimana masyarakat, termasuk lembaga pendidikan dan media, berkontribusi pada perpetuasi mistik feminin ini. Sekolah-sekolah dan universitas pada masa itu sering mendorong perempuan untuk mengejar pendidikan yang "sesuai" dengan peran domestik mereka, seperti mata pelajaran rumah tangga dan ekonomi keluarga, daripada bidang studi yang lebih menantang atau karier yang dapat memberikan kebebasan finansial dan intelektual. 

Media juga memainkan peran penting dalam mempromosikan citra perempuan yang ideal, di mana perempuan yang bahagia digambarkan sebagai mereka yang fokus pada kecantikan, kepatuhan, dan pelayanan kepada suami serta anak-anak mereka.

Dampak Mistik Feminin pada Kesehatan Mental Perempuan

Salah satu kontribusi penting Friedan dalam *The Feminine Mystique* adalah penekanan pada dampak psikologis dari mistik feminin terhadap perempuan. Banyak perempuan pada saat itu yang mengalami apa yang Friedan sebut sebagai "the problem that has no name" (masalah yang tak bernama), yaitu perasaan tidak puas, depresi, dan hampa yang dialami oleh banyak ibu rumah tangga. 

Mereka tidak dapat mengartikulasikan ketidakbahagiaan mereka karena mereka telah diajarkan bahwa kehidupan domestik adalah puncak kebahagiaan perempuan. 

Friedan berpendapat bahwa perasaan ini muncul karena perempuan dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan peran yang tidak sesuai dengan potensi dan aspirasi mereka.

Friedan mengutip berbagai studi dan wawancara dengan perempuan-perempuan yang mengalami krisis identitas dan depresi akibat dari tekanan sosial untuk mematuhi mistik feminin.

Ia juga menyoroti bagaimana banyak perempuan merasa bersalah karena tidak bahagia dalam peran domestik mereka, meskipun masyarakat telah meyakinkan mereka bahwa itulah jalan menuju kebahagiaan sejati. 

Krisis identitas ini, menurut Friedan, adalah akibat langsung dari mistik feminin yang merampas kebebasan perempuan untuk mengejar minat dan karier di luar rumah.

Warisan dan Pengaruh *The Feminine Mystique*

*The Feminine Mystique* menjadi salah satu karya yang paling penting dalam sejarah feminisme, menginspirasi ribuan perempuan untuk menuntut hak yang setara di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan politik. 

Buku ini memicu gelombang kedua feminisme, yang berfokus pada isu-isu seperti hak reproduksi, kesetaraan upah, dan penghapusan diskriminasi gender di tempat kerja.

Betty Friedan melalui karyanya, berhasil mengartikulasikan ketidakpuasan yang dirasakan oleh banyak perempuan dan memberikan bahasa untuk menyuarakan perasaan mereka yang selama ini terpendam. Ia juga membantu membuka jalan bagi perdebatan dan perubahan sosial yang signifikan terkait peran perempuan dalam masyarakat modern. 

Meskipun ada kritik terhadap beberapa pandangan Friedan, terutama dari kalangan feminis kulit hitam dan feminis radikal yang merasa bahwa *The Feminine Mystique* terlalu fokus pada pengalaman perempuan kulit putih kelas menengah, kontribusi Friedan terhadap gerakan feminisme tidak dapat disangkal.

Kesimpulan

Mistik feminin, seperti yang diuraikan oleh Betty Friedan dalam *The Feminine Mystique*, adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana peran domestik yang dipaksakan kepada perempuan telah menjadi sumber ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan bagi banyak perempuan. 

Karya Friedan menjadi pilar penting dalam sejarah feminisme, menantang pandangan tradisional tentang peran perempuan dan membuka jalan bagi perubahan sosial yang lebih luas. 

*The Feminine Mystique* tidak hanya mengubah cara perempuan melihat diri mereka sendiri, tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun