Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Teo-Demokrasi Abu A'la Al Maududi: Mengharmonikan Agama dan Politik

12 Agustus 2024   04:16 Diperbarui: 12 Agustus 2024   04:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

### Teo-Demokrasi dan Tantangan Kontemporer

Konsep Teo-Demokrasi Al-Maududi menghadapi tantangan besar dalam penerapannya di dunia modern. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menyeimbangkan antara kedaulatan Tuhan dan kedaulatan rakyat. Di satu sisi, Al-Maududi menekankan bahwa kedaulatan mutlak hanya milik Allah, tetapi di sisi lain, ia juga mengakui pentingnya partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh rakyat dapat berperan dalam pembuatan hukum dan kebijakan tanpa melanggar prinsip-prinsip syariah.

Selain itu, konsep Teo-Demokrasi juga menghadapi kritik dari kalangan sekuler yang melihatnya sebagai bentuk lain dari teokrasi yang membatasi kebebasan individu dan pluralisme. Bagi Al-Maududi, kebebasan dan pluralisme tidak dapat diartikan sebagai kebebasan absolut tanpa batas, tetapi harus dibatasi oleh nilai-nilai moral dan etika yang bersumber dari ajaran Islam. Namun, di tengah-tengah masyarakat yang semakin beragam dan kompleks, penerapan syariah sebagai hukum negara menjadi perdebatan yang sulit dihindari.

### Penutup

Teo-Demokrasi yang dicetuskan oleh Abu A'la Al-Maududi merupakan upaya untuk menciptakan sistem politik yang harmonis antara nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip demokrasi. Meskipun menghadapi banyak tantangan dalam penerapannya, konsep ini tetap relevan sebagai alternatif bagi umat Islam yang mencari model pemerintahan yang sesuai dengan keyakinan mereka. Dalam konteks dunia modern yang penuh dengan tantangan global, konsep Teo-Demokrasi mengingatkan kita akan pentingnya integrasi nilai-nilai spiritual dalam kehidupan politik, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, moralitas, dan kesejahteraan umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun