Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menciptakan Kader GMNI sebagai Pemimpin Bangsa yang Berpegang Teguh pada Nilai Pancasila dan Semangat Nasionalisme Kiri

9 Agustus 2024   06:05 Diperbarui: 9 Agustus 2024   06:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun bangsa Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur tidak terlepas dari peran para pemimpin yang berintegritas serta berkomitmen pada nilai-nilai luhur bangsa. Di tengah dinamika globalisasi dan tantangan era digital, peran pemimpin yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dan semangat nasionalisme kiri menjadi semakin penting. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai organisasi kaderisasi memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan kader-kader yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman moral dan keberpihakan pada rakyat.

### Pancasila sebagai Fondasi Kepemimpinan

Pancasila, sebagai dasar negara, merupakan sumber nilai yang tidak hanya harus dipahami secara teoritis oleh kader GMNI, tetapi juga diinternalisasikan dalam setiap tindakan dan keputusan. Nilai-nilai Pancasila, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, harus menjadi panduan dalam memimpin dan berorganisasi. Kader GMNI harus mampu memanifestasikan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kepemimpinannya tidak hanya bersifat karismatik, tetapi juga substantif dalam memberikan solusi atas permasalahan bangsa.

Pembinaan kader GMNI harus difokuskan pada penguatan pemahaman Pancasila sebagai ideologi yang dinamis dan relevan dengan tantangan zaman. Kader GMNI harus mampu melihat Pancasila sebagai alat perjuangan untuk mengatasi ketimpangan sosial, memperkuat persatuan, dan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Ini berarti bahwa mereka harus memiliki wawasan yang luas, termasuk pemahaman yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan dinamika politik nasional maupun internasional.

### Nasionalisme Kiri: Keberpihakan pada Rakyat

Nasionalisme kiri yang menjadi semangat perjuangan GMNI adalah nasionalisme yang berakar kuat pada keberpihakan kepada kaum marhaen, kelompok masyarakat yang selama ini termarjinalkan dalam sistem sosial-ekonomi. Di tengah arus liberalisme dan kapitalisme global yang semakin dominan, nasionalisme kiri menjadi penting sebagai benteng perlawanan terhadap ketidakadilan dan eksploitasi.

Kader GMNI harus memiliki kesadaran kritis terhadap ketimpangan struktural yang ada di masyarakat. Mereka harus peka terhadap isu-isu ketidakadilan, kemiskinan, dan penindasan, serta berani menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak rakyat. Nasionalisme kiri bukan hanya soal retorika, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata, baik dalam bentuk advokasi, pemberdayaan masyarakat, maupun keterlibatan aktif dalam proses politik.

Dalam konteks ini, GMNI perlu memberikan pembinaan yang intensif terkait dengan pemahaman ideologi Marhaenisme yang digagas oleh Bung Karno. Marhaenisme yang menekankan pada kedaulatan rakyat dan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan harus menjadi landasan berpikir dan bertindak kader GMNI. Mereka harus mampu menginterpretasikan Marhaenisme secara kontekstual, sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman, tanpa kehilangan esensi perjuangan.

### Kaderisasi Berkelanjutan

Proses kaderisasi di GMNI harus dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis. Pembinaan kader tidak hanya dilakukan pada level teori, tetapi juga pada praktek di lapangan. Kader GMNI harus dibekali dengan kemampuan analisis yang tajam, kemampuan berkomunikasi yang efektif, serta keberanian untuk bertindak dalam menghadapi situasi yang kompleks.

Penting untuk diingat bahwa proses kaderisasi tidak boleh terhenti pada saat seseorang keluar dari kampus. GMNI harus memastikan bahwa kader-kadernya terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan, sehingga mereka tetap konsisten dengan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme kiri meskipun telah terjun ke dunia profesional atau politik. Dalam hal ini, alumni GMNI memiliki peran penting untuk berkontribusi dalam memberikan pengalaman dan wawasan kepada kader yang masih aktif.

Selain itu, GMNI harus adaptif terhadap perubahan zaman. Kaderisasi tidak boleh kaku dan tertinggal dari perkembangan teknologi dan informasi. GMNI harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pendidikan politik dan ideologi kepada kader-kadernya, serta untuk menyebarkan gagasan-gagasan yang sesuai dengan semangat nasionalisme kiri kepada masyarakat luas.

### Peran GMNI di Tengah Tantangan Bangsa

Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini tidaklah ringan. Mulai dari ketimpangan sosial-ekonomi, masalah lingkungan, hingga ancaman disintegrasi nasional, semuanya memerlukan pemimpin yang mampu berpikir secara strategis dan bertindak dengan tegas. GMNI, dengan warisan sejarahnya yang kaya dalam perjuangan nasional, memiliki tanggung jawab untuk terus melahirkan kader-kader yang siap memimpin bangsa dengan landasan ideologi yang kuat dan keberpihakan yang jelas pada rakyat.

Menciptakan kader GMNI sebagai pemimpin bangsa yang berpegangan teguh pada nilai Pancasila dan semangat nasionalisme kiri bukanlah tugas yang mudah. Ini memerlukan komitmen, kerja keras, dan konsistensi dari seluruh elemen organisasi. GMNI harus mampu menjadi wadah pembentukan karakter, intelektual, dan spiritual bagi para kadernya, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi bangsa Indonesia.

Sebagai penutup, GMNI harus senantiasa merefleksikan diri dan memperkuat posisinya sebagai organisasi yang tidak hanya mengedepankan aspek intelektual, tetapi juga memiliki keberanian moral untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, kader GMNI tidak hanya akan menjadi pemimpin yang cakap dan berintegritas, tetapi juga pemimpin yang mampu membawa bangsa ini menuju cita-cita kemerdekaan yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun