Mohon tunggu...
Versatile Room
Versatile Room Mohon Tunggu... Mahasiswa - Collage Student of Islamic Communication and Broadcasting (IAIN Metro Lampung)

This blog is managed by group 5 of the Micro Tabligh subject

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Berbisnis dalam Perspektif Islam di Era Digital

7 Oktober 2024   16:43 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang serba cepat ini,dunia bisnis mengalami transformasi yang signifikan. Kemudahan dalambertransaksi dan akses informasi menjadikan banyak orang tertarik untuk memulaiusaha. Namun, dalam menjalankan bisnis, etika tetap menjadi hal yang sangatpenting, terutama dari perspektif Islam. Prinsip-prinsip etika bisnis dalamIslam harus diterapkan agar kegiatan usaha tidak hanya menguntungkan secaramaterial, tetapi juga berkah dan sesuai dengan ajaran agama.

Prinsip Etika Berbisnis dalam Islam

Islam mengajarkan beberapa prinsippenting dalam berbisnis, antara lain:

1.      Kejujuran: Kejujuran adalah fondasiutama dalam bisnis. Rasulullah  dikenal sebagai Al-Amin (yangterpercaya) bahkan sebelum diangkat menjadi nabi. Dalam Al-Qur'an, Allah SWTberfirman dalam Surah Al-Mutaffifin ayat 1-3, "Kecelakaan besarlah bagi parapenipu, yaitu orang-orang yang ketika menerima takaran dari manusia, merekaminta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,mereka mengurangi." Ini menunjukkan betapa pentingnya kejujuran dalamtransaksi.

 

2.      Keadilan: Setiap transaksi harusdidasarkan pada prinsip keadilan. Pengusaha harus memastikan bahwa harga yangditawarkan adil dan tidak merugikan pihak lain. Dalam Surah An-Nisa ayat 29,Allah SWT mengingatkan kita untuk tidak memakan harta di antara kita dengancara yang batil.

 

3.      Menghindari Riba: Riba atau bungadilarang dalam Islam. Pengusaha dianjurkan untuk mencari cara pembiayaan yangsesuai dengan syariah, seperti mudharabah (bagi hasil) atau musyarakah(kerjasama).

Tantangan Berbisnis di Era Digital

Meskipun prinsip-prinsip ini jelas,tantangan dalam menerapkannya tetap ada. Salah satunya adalah praktik curangyang sering terjadi dalam bisnis online, seperti penipuan dan iklan yangmenyesatkan. Dalam hal ini, pelaku usaha harus tetap berpegang pada prinsipkejujuran, meskipun banyak yang tergoda untuk mengambil jalan pintas demikeuntungan instan.

Selain itu, globalisasi dan persainganyang ketat di dunia digital sering membuat pengusaha merasa tertekan untukmengorbankan etika demi profit. Namun, Allah SWT berfirman dalam SurahAl-Baqarah ayat 282, "Dan janganlah kamu saling makan harta di antara kamudengan cara yang batil dan janganlah kamu mengantarkan harta itu kepada parahakim supaya kamu dapat memakan sebagian harta manusia dengan jalan berdosa,padahal kamu mengetahui."

Etika berbisnis dalam perspektif Islamsangat penting untuk diterapkan, terutama di era digital. Prinsip kejujuran,keadilan, dan penghindaran terhadap riba harus menjadi pedoman bagi setiappelaku usaha. Dengan menerapkan etika yang baik, bisnis tidak hanya akanmendapatkan keberkahan, tetapi juga reputasi yang baik di mata masyarakat.

 

Sumber:

Al-Qur'an, Surah Al-Mutaffifin, Ayat1-3.

Al-Qur'an, Surah An-Nisa, Ayat 29.

Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah, Ayat 282.

 

Ditulis oleh: Rana Syadekha

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun