Mohon tunggu...
ANAKNYA BAPAK
ANAKNYA BAPAK Mohon Tunggu... Montir - aku dan kamu sama saja

orang yang lagi belajar dari kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Umur 40 Tahun ke Atas

29 Maret 2022   22:19 Diperbarui: 29 Maret 2022   22:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Senin tanggal 28 Maret 2022. Cuaca yang tiba-tiba hujan padahal siang lumayan cerah ....pagipun hawa dingin terasa lumayan, bisa tiba-tiba malam atau sore mendung dan langsung hujan, apalagi angin kencang dan halilintar menyertai. Kadang disitu aku berdoa Ya Allah semoga hujan saja ga ada petir sama anginnya, tetapi aku ini siapa? 

Makhluk yang masih banyak dosa dan lebih mementingkan hawa nafsu dunia ....akhirnya hanya pasrah dan apapun yang terjadi Allah tahu pasti, apa yang terbaik bagi alam semesta. Kalau hanya melihat 1 yaitu diri sendiri pasti tidak akan mengerti bahwa banyak manusia di luar sana di seluruh dunia punya doa dan keinginan yang berbeda-beda. 

Sebab akibat itu pasti adanya, dunia yang sudah lama ditinggali, banyaknya manusia dan keserakahannya membuat dunia tentunya akan menyeimbangkan dengan sendirinya. Oke kembali ke judul diatas, kenapa saya mengambil judul diatas ............................................

Malam Senin yang waktunya bekerja eh ternyata terang , maka nafsu main badminton lumayan besar jadinya dengan diiringi omelan istri saya keluar rumah. Biasa kalau saya pulang malam istri pasti gak suka ....katanya sih kalau tidur ga ada suami gantengnya terasa hampa ...hahahahahahaah (apakah alesan saja hehe). Jadilah saya menuju lapangan badminton yang ada di depan kantor Balai Desa. Disana ternyata sudah ada yang main ...dan ternyata saya ketemu teman yang saya tahu dia bekerja di Magelang tetapi kok masih disini. Maka saya tanya ga berangkat ? Dia jawab : Gak bro ...badan lemes, ga karuan tadi juga main badminton sebentar malah pusing. 

Apa yang dirasa , tanya saya ....akhirnya dia cerita : Rasa gak enak bro ...sesak napas alias sulit bernafas, ada banyak pikiran buruk di kepalaku. Langsung aku teringat diriku sendiri, ketika bulan juni atau apa saya lupa , saya merasakan tidak enak badan, tetapi yang membuat saya takut adalah ada semacam ketakutan yang luar biasa yang menghantui saya. Rasa was-was, kekhawatiran yang sangat berlebihan dan pikiran yang tidak-tidak. Sampai saya mengalami sesak dan dada berdebar sangat kencang.

 Sampai-sampai ada pikiran kalau terjadi dengan saya bagaimana dengan anak dan istri saya ? dan itu bukan hanya saat terjadi gelombang pendemi sampai RS chaos atau oksigen habis tetapi belum lama saya juga mengalaminya. Akhirnya saya dan teman saya bercerita sambil menanyakan ke diri sendiri, apakah ini fenomena suami di kala memasuki usia 40 atau disaat anak-anak masih kecil ? tidak ada yang tahu pasti. 

Apakah fase-fase dalam kehidupan ada banyak sekali pengalaman dan ketakutan yang dirasakan oleh kita sebagai orang tua .... Ketakutan di dalam diri sangat mempengaruhi fisik saya, ada ketakutan di jalan dan dimana saja. Tidak seceria dulu juga ....apakah efek saya jarang keluar malam untuk sendau gurau dengan teman ?

Banyak pertanyaan sebenarnya yang akhirnya saya harus menenangkan diri saya dengan melihat chanel-chanel yang mempengaruhi saya berfikir di youtube. Yang bisa menyembuhkan terhadap pikiran yang ada di kita adalah kita sendiri, bukan orang lain. Apa yang kita senangi apa yang nyaman di hati dan menambah pikiran tenang itu yang saya cari. Jangan yang membuat kita menghakimi, jangan sampai ketakutan kita kita salurkan kepada orang lain. 

Cari dalam diri apa yang salah dengan kita, dan melihat bahwa kejiwaan yang sangat labil itu sesuatu yang wajar sekali. Ketakutan dan kekhawatiran adalah hal yang lumrah untuk kita sebagai manusia. Fase dalam hidup yang kita lalui saya kira bukan hanya fisik tetapi jiwa juga sangat mempengaruhi, sehingga kita akan terus dan akan selalu mencari referansi dari orang yang sudah mengalami tentunya dari yang lebih tua dan bisa melihat dan menjelaskan dengan bijaksana. 

Semakin umur saya bertambah banyak fase yang akan saya lalui apakah fisik dan jiwa saya akan mampu melalui fase-fase ini ? tentunya saya pun tidak tahu. Tapi dengan mengenal diri kita dan mencari kelebihan yang kita miliki semoga bisa menguatkan proses pendewasaan dalam diri ini. Dan tidak menyalahkan kepada orang lain setiap masalah yang ada dan menyerahkan kepada Tuhan kita tentunya pasrah dan apapun yang terjadi semoga kita akan mampu melewatinya.

Obrolan kita tutup , aku bisa main ganda dan lumayan menang hehehe ...dengan tinggi 168 dan beban badan seberat 86 Kg tentunay membuat saya tidak lincah dilapangan .....tapi aku perlu hiburan dan inilah hiburan ku. Dan setelah main selesai kita cerita tentang politik tingkat rt .........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun