Namun, meskipun arah cerita sudah ditentukan, tokoh-tokoh dalam cerita tetap memiliki kebebasan dalam perjalanan mereka.
Perbedaannya dengan kehidupan nyata adalah bahwa dalam skenario, hasil akhir tetap berada dalam kendali penuh penulis.
Sementara dalam kehidupan nyata, Allah SWT telah menetapkan jutaan pilihan bagi manusia.Â
Setiap pilihan yang diambil oleh manusia akan menghasilkan konsekuensi berbeda yang semuanya sudah tertulis dalam ilmu-Nya, tetap dalam koridor kehendak-Nya.
Dari sisi logika, ini dapat dianalogikan dengan sistem kecerdasan buatan atau algoritma kompleks dalam dunia teknologi.Â
Sebuah program komputer dapat memiliki jutaan kemungkinan hasil tergantung pada input yang diberikan pengguna, tetapi semuanya masih berada dalam sistem yang telah ditetapkan oleh penciptanya.Â
Dalam Islam, konsep ini dapat ditemukan dalam firman Allah:
"Dan segala sesuatu yang mereka kerjakan tercatat dalam kitab (Lauh Mahfuzh)."Â (QS. Al-Qamar: 52)
Dengan demikian, meskipun manusia memiliki kebebasan memilih, semua kemungkinan telah berada dalam ilmu Allah, yang telah menetapkan skenario kehidupan tanpa mencabut kebebasan manusia dalam memilih jalannya.
Takdir adalah Perpaduan Ketetapan dan Pilihan
Dari perspektif agama dan ilmu pengetahuan, takdir bukan sekadar nasib yang harus diterima tanpa usaha.Â