Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemahaman Takdir dalam Islam dan Sains Dipandang dari Perspektif Penulis Skenario

30 Januari 2025   07:29 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemahaman Takdir dalam Islam dan Sains Dipandang dari Perspektif Penulis Skenario, Photo by cottonbro studio: pexels.com

Takdir adalah konsep yang sering menjadi bahan perdebatan, baik dalam kajian agama maupun ilmu pengetahuan. 

Dalam Islam, takdir adalah ketetapan Allah yang telah ditentukan sejak awal penciptaan. 

Namun, manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih, sehingga takdir bukanlah sekadar nasib yang harus diterima secara pasif.

Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa takdir dapat berubah dengan doa dan usaha, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih.

Takdir dalam Islam: Ketetapan dan Pilihan

Dalam ajaran Islam, takdir terbagi menjadi dua: takdir mubram (ketetapan yang tidak bisa diubah) dan takdir muallaq (ketetapan yang bergantung pada usaha dan doa manusia). 

Dikutip dari kitab Shahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan." (HR. Tirmidzi, no. 2139, dinyatakan hasan shahih oleh Al-Albani).

Hadits ini menegaskan bahwa takdir bukan sesuatu yang kaku. Allah telah menetapkan segala sesuatu, tetapi Dia juga memberikan manusia kesempatan untuk berusaha dan berdoa agar takdir yang dijalaninya menjadi lebih baik. 

Pemahaman ini sejalan dengan ayat Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd: 11)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun