Meninggalkan salat memiliki konsekuensi serius dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab, 'Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat.'" (QS. Al-Muddassir: 42-43).Â
Ayat ini menegaskan bahwa meninggalkan salat adalah salah satu penyebab seseorang masuk neraka. Hal ini menjadi peringatan keras bagi umat Islam agar tidak mengabaikan ibadah ini.
Selain ancaman di akhirat, meninggalkan salat juga berdampak negatif pada kehidupan dunia.Â
Bersumber dari pernyataan Buya Yahya, orang yang meninggalkan salat tidak hanya mendapatkan dosa besar, tetapi juga akan terhinakan dan tidak disukai oleh Allah SWT.Â
Orang yang tidak salat cenderung lebih mudah mengalami kegelisahan, sulit mendapatkan ketenangan hati, dan sering merasa kosong secara spiritual. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup seseorang.
Secara fisik, tidak melaksanakan salat berarti kehilangan manfaat kesehatan yang ditawarkannya.Â
Gerakan salat yang teratur juga akan membantu menjaga postur tubuh, keseimbangan, dan fleksibilitas.Â
Dengan meninggalkannya, seseorang berpotensi mengalami gangguan postur, nyeri sendi, serta berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung akibat kurangnya aktivitas fisik.Â
Dilansir dari penelitian dalam Journal of Sports Science & Medicine, aktivitas fisik yang ringan namun rutin, seperti gerakan salat, dapat membantu menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk hipertensi dan diabetes.
Kesimpulannya, salat sebenarnya bukan hanya kewajiban spiritual bagi setiap Muslim, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah.Â
Dari aspek kesehatan fisik, salat membantu menjaga fleksibilitas, keseimbangan, serta mencegah berbagai penyakit.Â