1. Filmpreneurship
Salah satu contoh yang sedang saya kembangkan adalah filmpreneurship, sebuah konsep yang menggabungkan produksi film dengan semangat kewirausahaan.Â
Dalam model ini, individu tidak hanya terlibat dalam aspek kreatif pembuatan film, tetapi juga membangun strategi pemasaran, distribusi, dan monetisasi secara mandiri.Â
Filmpreneurship memungkinkan seseorang untuk tidak bergantung pada sistem industri film yang mapan, tetapi menciptakan jalurnya sendiri dengan memanfaatkan teknologi seperti platform digital.
2. Sociopreneurship
Sociopreneurship adalah kewirausahaan yang berorientasi pada dampak sosial. Dilansir dari Ashoka, sociopreneur fokus pada menyelesaikan masalah sosial melalui pendekatan bisnis.Â
Contoh nyatanya adalah bisnis yang memberikan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu atau perusahaan yang memanfaatkan bahan daur ulang untuk mengurangi limbah.Â
Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan keuntungan ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
3. Writerpreneurship
Writerpreneurship adalah konsep kewirausahaan yang menggabungkan dunia kepenulisan dengan semangat wirausaha.Â
Dalam model ini, seorang penulis tidak hanya menghasilkan karya seperti buku atau artikel, tetapi juga mengelola aspek bisnis seperti penerbitan mandiri (self-publishing), pemasaran, hingga pengelolaan hak cipta.Â
Mengutip dari Writer's Digest, writerpreneurship memungkinkan para penulis untuk memiliki kendali penuh atas karya mereka sekaligus menjangkau pasar yang lebih luas.
4. Artpreneurship
Artpreneurship mengacu pada penggabungan seni dengan kewirausahaan. Artpreneur tidak hanya menciptakan karya seni seperti lukisan, patung, atau desain grafis, tetapi juga memasarkan karya tersebut melalui galeri, media sosial, atau platform e-commerce.
Dilansir dari Art Business Journal, artpreneurship membantu seniman untuk tidak hanya bergantung pada galeri konvensional, tetapi juga menciptakan pasar mereka sendiri dengan strategi bisnis yang inovatif.