Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musibah Kebakaran Los Angeles dan Bukti Nyata Perubahan Iklim Mengancam Dunia

12 Januari 2025   13:44 Diperbarui: 12 Januari 2025   13:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musibah Kebakaran Los Angeles dan Bukti Nyata Perubahan Iklim Mengancam Dunia, Photo by Soly Moses:pexels.com

Selain itu, fenomena cuaca ekstrem seperti kekeringan yang berkepanjangan telah menjadi pemicu tambahan. 

Dikutip dari laporan California Department of Forestry and Fire Protection (Cal Fire), lebih dari 85% kebakaran besar yang terjadi di negara bagian ini dalam dekade terakhir disebabkan oleh kombinasi cuaca ekstrem dan aktivitas manusia.

Dampak Lingkungan dan Kehidupan

Kebakaran yang terus-menerus tidak hanya mengancam nyawa dan properti, tetapi juga memiliki dampak lingkungan yang serius.

Asap dari kebakaran hutan mengandung partikel berbahaya yang dapat memicu gangguan pernapasan dan penyakit jantung. 

Dilansir dari World Health Organization (WHO), paparan jangka panjang terhadap polusi udara akibat kebakaran dapat mengurangi harapan hidup hingga beberapa tahun.

Dari sisi ekosistem, kebakaran menghancurkan habitat satwa liar, memusnahkan vegetasi alami, dan mengganggu keseimbangan ekologi. 

Sebagai contoh, beberapa spesies endemik California, seperti burung chaparral, kini berada di ambang kepunahan akibat hilangnya habitat mereka.

Indonesia: Cermin Kebakaran di Belahan Dunia Lain

Fenomena serupa juga dialami oleh Indonesia, terutama di Sumatera dan Kalimantan, yang dikenal sebagai wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Mengutip dari laporan World Resources Institute (WRI), kebakaran hutan di Indonesia pada 2019 melepaskan lebih dari 700 juta ton emisi karbon, lebih besar dari total emisi tahunan beberapa negara maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun