Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Legend of Asgar: Siapa yang Tidak Tahu Tukang Cukur Asli Garut? Ini Sejarahnya

9 Januari 2025   16:32 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Legend of Asgar, foto: Facebook PARAS Pangkas Rambut Asgar

Di sumber lain, dalam artikel di detik.com yang mewawancara Ketua Asgar Indonesia, Irwan Hidayat, berdasarkan penelusurannya, sejarah pemangkas rambut asal Garut dimulai pada tahun 1930-an.

Dari sumber lain di Kompasiana, berdasarkan sejarahnya, menurut penuturan Abah Aman (106 tahun) seorang tukang cukur generasi ketiga di Garut, orang yang pertama kali menjadi tukang cukur di Garut adalah Haji Idi pada tahun 1920-an.

H. Idi adalah warga Desa Bantarjati, Kecamatan Banyuresmi, Garut. Saat itu jasa cukur rambut hanya dimiliki oleh keluarga besar H.Idi saja dan bertahan sampai bertahan 27 tahun lamanya.

"Konon katanya jadi pembantu di orang Belanda. Alatnya tidak disebutkan secara spesifik apa saja dan dari mana. Mungkin dari majikan atau pedagang-pedagang China saat itu," kata Irawan belum lama ini.

Dan sejak saat itulah, ilmu mencukur rambut menyebar di kalangan warga Banyuresmi, Garut. Alat yang mudah didapat dan usaha yang dianggap gampang mendatangkan keuntungan menjadi alasan awalnya.

Hingga kemudian kemahiran warga Garut, khususnya dari kawasan Kecamatan Banyuresmi dalam mencukur rambut merambah ibu kota. Saat itu, sejumlah tukang cukur asal Garut merantau ke Jakarta dan membuka usaha di sana.

Pada mulanya bisnis cukur rambut Asgar di Jakarta dimulai dengan metode keliling ke perkampungan warga. Kemudian standby di bawah pohon rindang dan membuka lapak alakadarnya di tempat tersebut.

Faktor Keamanan dan Ekonomi

Selain faktor sejarah, alasan keamanan dan ekonomi juga memainkan peran penting. 

Menurut artikel di CNBC Indonesia, pada masa konflik, menjadi tukang cukur memungkinkan mobilitas yang tinggi dan interaksi dengan berbagai kalangan, sehingga dianggap lebih aman. 

Dari sisi ekonomi, profesi ini tidak memerlukan modal besar dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak orang Garut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun